REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyiapkan pendidikan anak tentunya menjadi hal yang penting bagi orang tua. Memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak pasti menjadi yang didambakan. Tapi sering kali orang tua lupa malah untuk mempersiapkan waktu pensiunnya dengan matang.
Pensiun mandiri tentu tak kalah pentingnya dengan hal tersebut. Tapi diantara keduanya manakah yang lebih penting?
Praktisi keuangan dan investasi, Eko P Pratomo, menjelaskan bahwa rata-rata usia pensiun sekitar 55 hingga 56 tahun tahun. Sementara angka harapan hidup orang Indonesia mencapai 73 tahun, sehingga ada rentang waktu sekitar 20 tahun untuk memanfaatkan waktu pensiun.
“Tinggal dipilih saja, mau pensiun mandiri dengan mempersiapkannya atau pensiun sudah tidak bisa bekerja dan harus merepotkan anak-anak,” ujarnya saat Workshop Cerdas Finansial, di Ev-Hive D Lab, beberapa waktu lalu.
Mempersiapkan dana mandiri untuk masa pensiun tentunya menjadi hal yang lebih penting, karena saat tua nanti sudah tidak terlalu bisa beraktivitas. Dan, lebih baik untuk tidak bergantung pada anak.
“Menabung adalah cara yang pas untuk mempersiapkan dana pensiun, mulai dari sekarang siapkan minimal 10 persen dari pendapatan Anda untuk hal ini,” katanya.
Lalu bagaimana dengan pendidikan anak? Menurut Eko, sebenarnya anak memiliki lebih banyak pilihan ketika dewasa. Anak punya rencananya sendiri yang terlepas dari orang tua misalnya anak bisa mendapatkan beasiswa.
“Anak punya banyak sekali pilihan untuk dirinya sendiri, terlepas dari biaya pendidikan yang diberikan orang tua, sang anak ini mampu untuk mandiri memilih jalannya sendiri. Benar adanya jika dana pendidikan anak itu penting tapi perlu diingat anak masih memiliki banyak pilihan cara untuk mendapatkan uang ketimbang dengan kita yang sudah pensiun,” paparnya.