Jumat 10 Nov 2017 09:32 WIB

Ini Cerita Asma Nadia Jumpa Bos Facebook

Chief Operating Officer (COO)  Facebook Sheryl Sandberg bersama sejumlah pemimpin komunitas inspiratif dari Asia Pasifik.
Foto: Dok FB
Chief Operating Officer (COO) Facebook Sheryl Sandberg bersama sejumlah pemimpin komunitas inspiratif dari Asia Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penulis wanita Indonesia yang sanga popular, Asma Nadia, diundang Chief Operating Officer (COO)  Facebook Sheryl Sandberg dalam sebuah acara di Singapura, 7-8 November 2017. Acara tersebut mengundang sejumlah pemimpin komunitas inspiratif dari Asia Pasifik.

Dari Indonesia ada dua orang yang diundang. Selain Asma Nadia, satu lagi adalah Grace dari Rumah Ramah Rubella. “Intinya Facebook mengundang beberapa  community leaders group, juga fanpage di FB, yang menurut mereka, gerakannya  menarik perhatian dan menginspirasi,” kata Asma Nadia kepada Republika.co.id, Kamis (9/11) malam.

Asma menambahkan, para wanita inspiratif itu berasal dari berbagai negara. Ada dari Singapura, India, Indonesia, Thailand dan Filipina. Gerakan komunitas mereka pun bermacam-macam.

Asma Nadia adalah salah seorang penulis wanita Indonesia yang sangat produktif. Dalam karir kepenulisannya sejak tahun 2000 sampai saat ini, ia telah menghasilkan lebih 50 judul novel, kumpulan cerpen maupun nonfiksi. Sebagian besar bukunya best seller dan sudah difilmkan maupun disinetronkan. Beberapa di antaranya, Assalamualaikum, Beijing!, Derai Sunyi, Cinta tak Pernah Menari, Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!,     Emak Ingin Naik Haji, dan Jilbab Traveler.

Selain itu, Muhasabah Cinta Seorang Istri,  Catatan Hati Bunda,     Catatan Hati Bunda, Jendela Rara, Catatan Hati Seorang Istri,  Serial Aisyah Putri, dan yang terbaru adalah Bidadari Untuk Dewa. Ia berkali-kali memenangkan penghargaan tingkat nasional maupun internasional, dan diundang mengikuti program penulisan internasional di sejumlah negara.

Asma mengaku senang bertemu COO Facebook, Sheryl Sandberg.  “Gak dinyanya Sheryl sendiri tertarik hadir. Jadi  ada momen sharing beberapa jam dengan dia. Apalagi dia sendiri memang ingin  mendengar cerita secara langsung dari masing-masing tokoh yang diundang,” tuturnya.

Asma   tiba di Singapura, Selasa (7/11).  Semua  wanita inspiratif itu menginap di Marina Bay Sands. Agenda hari pertama adalah  taping video. Tempatnya di hotel tersebut.

Dalam rekaman video tersebut, Asma  bercerita tentang  diri dan komunitas group FB yang ia dirikan. “Jadi  Asma cerita punya  jilbab traveler group untuk menolong solo female traveler agar lebih mudah ketika  melakukan perjalanan sendirian. Bahkan jadi bisa saling ketempatan. Atau ada yang menjadi guide ketika ada Muslimah pergi ke daerah atau negara dia berada,”  ujarnya.

 

Ia menambahkan, “Lalu ada group CHSI. Catatan Hati Seorang Istri. Dengan 36 ribu  member. Ini group tempat para istri curhat.”

Asma mengungkapkan, menulis menjadikan dirinya berarti. “Asma termasuk yang merasa dapat banyak kebaikan dan kesempatan dengan menjadi penulis. Saya dan kakak saya, Helvy Tiana Rosa (pendiri Forum Lingkar Pena, Red), berasal dari keluarga sederhana. Apalagi Asma dulu sering sakit-sakitan. Kuliah pun tidak selesai, karena sering sakit-sakitan itu. Bagaimana bisa jadi pahlawan dalam keluarga,” tuturnya.

Namun menulis mengubah jalan hidupnya. “Alhamdulillah lewat menulis Allah buka jalan itu.  Untuk bisa membahagiakan dan membanggakan orang tua.  Kesempatan traveling 62 negara,” ungkapnya.

Asma menegaskan, menulis memberi harapan.  Dan banyak hal bisa dicapai. “Menulis jadi lompatan dalam hidupku.  Dan aku berharap jalan ini bisa memberi harapan bagi banyak orang untuk membuat perubahan dalam hidup mereka.”

“Yang anggota Cerebral Palsy bahkan hanya punya dua  jari yang bisa dipakai mengetik. Tapi siapa saja bisa jadi penulis. Ga perlu modal lain kecuali imajinasi dan ketekunan,” ujarnya menambahkan.

Dalam kesempatan tersebut, Sheryl tak lupa membagikan buku karyanya yang berjudul “Lean In” kepada para wanita inspiratif tersebut. “Tiap-tiap orang mendapatkan tiga eksemplar buku dia yang bertanda tangan dan ditulisi,” kata Asma.

Selain sesi bersama Sheryl, para wanita pemimpin komunitas itu juga  diberi pengayaan dan bocoran tools baru untuk  group yang akan diluncurkan atau bisa dimanfaatkan untuk perkembangan group. “Pihak Facebook juga membri kesempatan kami semua kasih input atau masukan apa yang dibutuhkan group: Tools apa dan apa yang bisa diperbaiki. Jadi, FB sedang menyeriusi perkembangan group dan fanpage di FB dan  investasi cukup besar ke sana,” ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement