Sabtu 09 Dec 2017 08:05 WIB

Lima Kesalahan Mengatur Keuangan yang Sering Dilakukan Millenials

Rep: Binti Sholikah/ Red: Nidia Zuraya
Cara generasi milenial mengatur keuangan.
Foto: citi.io
Cara generasi milenial mengatur keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DBS Indonesia membagikan tips menabung bagi para generasi milenials. Kesulitan menabung dianggap wajar bagi para generasi milenials.

Selain karena baru memulai bekerja dan gaji masih pas-pasan, juga ditambah kebutuhan memenuhi gaya hidup supaya enggak ketinggalan zaman.

Head of Digital Banking Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto, mengatakan kesalahan para minenial dalam pengelolaan keuangan dapat dimaklumi. Sebab, hal itu bukan sesuatu yang mudah bagi para milenials karena laporan lengkap transaksi rekening harus diakses melalui desktop atau cetak buku tabungan. Bagi para millenials yang biasa melakukan segala sesuatu melalui ponsel, lanjutnya, hal itu menjadi sangat menganggu.

"Tapi semua itu bisa diatasi dengan hadirnya cara baru beraktivitas perbankan berbasis digital seperti spending tracker berbasis virtual assistant dengan artificial intelligent bisa menjadi pilihan terbaik bagi para milenial dalam melakukan kegiatan perbankan," ucap Leo melalui siaran pers, Jumat (7/12).

Berdasarkan riset yang dilakukanGeorge Washington Global Financial Literacy Excellence Centerterhadap 5.500 millenials menunjukkan hanya 24 persen yang mengerti prinsip dasar keuangan. "Literasi keuangan memang tidak diajarkan di sekolah dan kampus jadi bukan bagian dari pendidikan keseharian kita. Sehingga ketika kita memasuki fase mulai membayar segala sesuatunya sendiri, kita tidak punya strategi yang tepat," kata Alexa von Tobel, pengarang buku Financially Fearless.

Berikut lima kesalahan yang sering dilakukan generasi millennials dalam mengelola keuangan:

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement