Kamis 14 Dec 2017 17:44 WIB

Orang Indonesia Bisa Hasilkan Rp 3 Juta dari Barang Bekas

Rep: Nora Azizah/ Red: Indira Rezkisari
Penggemar tas bermerek bisa menjual lagi koleksinya ke pedagang preloved branded untuk mendapatkan harga yang tak terlalu jauh dari ketika membelinya dulu.
Foto: AP
Penggemar tas bermerek bisa menjual lagi koleksinya ke pedagang preloved branded untuk mendapatkan harga yang tak terlalu jauh dari ketika membelinya dulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform Carousell melakukan penelitian terhadap 1.000 konsumen Indonesia di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan terkait perilaku tren barang preloved di dalam negeri. Responden berusia antara 20 sampai 40 tahun terdiri dari laki-laki dan perempuan, serta memiliki penghasilan rata-rara Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per bulan.

Fakta dari penelitian menyebutkan, 73 persen orang Indonesia ternyata bisa menghasilkan sedikitnya Rp 3 juta dari penjualan produk fesyen. Hal tersebut disebabkan rata-rata masyarakat Indonesia menyimpan barang mode tidak terpakai dalam jumlah cukup banyak, maksimal setelah 15 kali pemakaian. Alasan utama menyimpan barang secara garis besar disebabkan adanya perubahan berat badan. Tidak hanya produk dan aksesori mode, barang-barang kategori mainan dan perlengkapan anak juga cenderung cukup menghasilkan.

Sebanyak 70 persen orang tua bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 3 juta dengan menjual mainan, baju, serta produk bayi yang sudah tidak terpakai. Kemudian untuk kategori gawai dan elektronik, 36 persen responden bisa menghasilkan uang Rp 10 juta dari gawai berusia maksimal satu tahun. "Bahkan melalui platform Carousell, konsumen bisa menemukan iPhone bekas berkualitas dengan setengah harga," kata Indonesia Associate Country Manager Carousell Olivia Lautner.

Alasan mereka ingin menjual barang juga beragam. Berdasarkan data internal Carousell, para penjual atau carouseller mengaku bahwa penghasilan dari penjualan barang bisa mencapai Rp 7 juta. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli tiket perjalanan ke luar negeri, seperti Jepang dan Korea Selatan. Sebagian penjual mengungkapkan, penghasilan bisa menambah uang tabungan atau menambah biaya traveling. Di akhir tahun, sebanyak 1,5 juta barang telah terjual di Carousell Indonesia.

Gawai dan peralatan elektronik menjadi salah satu yang terlaris, sama seperti di Singapura dan Taiwan. Pakaian perempuan dan pria juga menjadi produk paling laris. Label H&M serta Zara merupakan barang yang paling banyak dijual dan laku di lapak Carousell. Tidak hanya itu, preloved make up juga diburu para perempuan. Biasanya, make up tersebut merupakan produk yang baru satu atau dua kali pakai saja. Warna atau tekstur yang kurang cocok di wajah menjadi salah satu alasan perempuan menjual make up preloved.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement