REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhelatan Hari Belanja Online Nasional 2017 (Harbolnas) telah mengalami kenaikan pendapatan. Data Nielsen menyatakan total transaksi Harbolnas 2017 mencapai Rp 4,7 trilliun.
Melibatkan 254 e-Commerce, perhelatan yang berlangsung tanggal 12 Desember lalu itu mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Total teransaksi di 2017 meningkat Rp 1,4 triliun dibandingkan tahun 2016.
"Meningkatnya transaksi tahun ini ternyata dikontribusi oleh transaksi di luar pulau Jawa yang meningkat 82 persen," kata Director, Consumer Insight, Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri dikutip melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/12).
Rusdy pun membeberkan, jika memang mayoritas yang mengikuti Harbolnas berasal dari pembeli yang sudah sering berbelanja daring. Sebanyak 68 persen konsumen adalah mereka yang biasa belanja daring.
"Mengingat Harbolnas 2017 jatuh di hari kerja, maka aktivitas belanja juga sedikit bergeser ke jam 09.00 hingga 12.00, lalu 15.00 hingga 21.00," kata Rusdy.
Ajang tebar diskon tersebut juga tercatat menaikkan penjualan hingga 4,2 persen dari hari biasa untuk e-Commerce yang berpartisipasi. "Ada 27 persen konsumen yang pertama kali belanja di acara Harbolnas, dan acara Harbolnas tahun ini cukup berhasil menarik konsumen yang pertama kali belanja online yakni sekitar 5 persen," kata Rusdy Sumantri.
Facebook sebagai mitra resmi Harbolas pun menemukan jika industri e-Commerce berkembang pesat. "Kami melihat bahwa industri e-commerce di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Dari tahun ke tahun, kami juga melihat terjadi peningkatan belanja online nasional menjelang akhir tahun terutama pada tanggal 12 Desember yang merupakan peringatan Hari Belanja Online nasional," kata Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati.