REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Perayaan tahun baru 2018 akan terasa berbeda di Dubai. Pesta kembang api yang sangat terkenal di negara itu akan digantikan dengan pertunjukan laser yang disebut Nyala 2018 (Light Up 2018).
Pengembang dari Arab yang membangun Burj Khalifa, Emaar Properties, mengumumkan bahwa peringatan tahun baru 2018 akan dilakukan dengan serangkaian pertunjukan audio dan lampu. Burj Khalifa merupakan gedung tertinggi di Dubai yang menjadi tempat penyelenggaraan pesta kembang api pada saat tahun baru.
Pejabat Uni Emirat Arab (UAE) mengatakan hal ini dilakukan dengan pertimbangan keamanan. Oleh karena itu, pihak pengembang menambahkan lebih dari 300 pakar, termasuk 100 tenaga profesonal, untuk mendesain dan memasang perlengkapan pertunjukan Light Up 2018. Mereka bekerja secara penuh di lapangan selama lima bulan.
"Dengan lebih dari 7,7 kilometer kabel yang dipakai, dan lebih dari 25,3 tali untuk memasang berbagai elemen yang akan dipertunjukkan, usaha keras dilakukan agar perayaan ini menjadi yang paling meriah," kata developer.
Pertunjukan ini juga akan diintegrasikan dengan penampilan air mancur Dubai. Ada lebih dari 80 musisi UAE akan menciptakan musik bersama dan merekamnya di Dubai dan Kairo.
Managing Director Emaar Properties, Ahmad Thani al-Matrooshi, mengatakan ingin membuat sesuatu yang berbeda agar tidak menggunakan teknik yang sama setiap tahun. Ia menjanjikan bahwa pertunjukan ini akan spektakuler yang asik untuk ditonton.
Kepolisian Dubai memprediksi akan ada sekitar 1,5 juta orang menonton pertunjukan ini. Seluruh personel akan diterjunkan untuk mengamankan lokasi dan membantu para traveler mendapatan rute yang mudah.
Sebagai informasi, telah terjadi kebakaran di sebuah hotel mewah saat perayaan tahun baru 2015 di Dubai. Peristiwa ini menyebabkan 16 orang luka-luka. Pada 2016, kebakaran besar saat pesta kembang api dalam perayaan tahun baru di Burj Khalifa sedang berlangsung. Pemerintah Dubai mengatakan satu orang terkena serangan jantung karena asap dan terburu-buru keluar dari gedung. Satu orang mengalami luka berat dan 16 orang lainnya mengalami luka ringan. Peristiwa ini disusul dengan terbakarnya gedung pencakar langit Torch Tower pada 2017.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement