REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kembali bekerja setelah liburan akhir tahun yang menyenangkan rupanya membuat banyak pekerja di Inggris mengeluh dan terbebani. Hal itu terungkap dalam studi yang dilakukan Currys PC World pada awal tahun 2018.
Sebanyak 57 persen pekerja mengaku merasa kewalahan membayangkan prospek komitmen kerja yang lagi-lagi mereka hadapi hingga setahun ke depan. Pada 2 Januari 2018 lalu, jutaan orang terdata mengajukan izin absen kerja dengan alasan sakit.
Satu dari 10 pekerja di Inggris mengambil 'hari libur' dadakan, sementara 10 persen lainnya mengajukan izin hingga sepekan setelah tahun baru. Satu dari 10 orang yang disurvei juga merasa cemas dengan apa yang akan menunggu setahun ke depan.
"Banyak orang dewasa merasa khawatir tentang 2018, juga kewalahan membagi tugas antara bekerja dan menjalankan rumah tangga. Bagi kebanyakan dari kita, kembali ke pekerjaan seperti memulai lagi dari nol," kata Ali Burford dari Currys PC World.
Penelitian juga melakukan kalkulasi pekerjaan rumah tangga yang akan dilakukan warga Inggris sepanjang 2018. Setiap orang rata-rata bakal 197 kali pergi ke supermarket, 239 kali mencuci baju, 296 kali memasak makan malam, dan 150 kali menyeterika.
Dalam setahun, mereka juga diprediksi mengisi lima formulir pendaftaran. Penghitungan itu belum termasuk 171 kali membungkus bekal makan siang, 275 kali merapikan tempat tidur, dan 327 kali mencuci piring.
Tujuh dari 10 warga Inggris menyebut pekerjaan domestik membebani hidup mereka. Sebanyak 44 persen beranggapan akan punya banyak waktu luang jika tidak harus mengurusinya dan 21 persen sepakat mencuci adalah yang paling memakan waktu, dikutip dari laman Voice-Online.