REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Amena Khan dipilih perusahaan kosmetik asal Prancis, L'Oreal, untuk menjadi model utama kampanye promosi perawatan rambut. Amena pun menjadi model berhijab pertama yang menjadi bintang iklan untuk perawatan rambut. Namun, lantaran berbagai kritik, terutama terkait cicitan di Twitter pada 2014, Amena akhirnya mengundurkan diri sebagai bintang iklan L'Oreal.
Fashion blogger dan model asal Inggris itu pun sempat menggunggah permintaan maaf atas komentarnya mengenai aksi pendudukan Israel atas Palestina pada 2014. Pada saat itu, Amena mengkritik aksi militer tentara Israel yang menewaskan ribuan anak-anak Palestina. Namun, berselang tiga tahun kemudian, cicitan Amena itu ternyata dijadikan bahan untuk mengkritik keterlibatan Amena sebagai bintang iklan L'Oreal.
Pasalnya, cicitan pada 2014 itu dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai yang coba diusung Amena dalam kampanye promosi L'Oreal tersebut. Amena pun akhirnya memutuskan untuk mundur sebagai bintang iklan perusahaan kosmetika terkemuka tersebut.
''Dengan menyesal, saya putuskan untuk mundur dari kampanye promosi tersebut. Karena berbagai perbincangan dan wacana yang berkembang saat ini justru melenceng dari nilai-nilai positif dan inklusifitas yang ingin disampaikan dari kampanye tersebut,'' tulis Amena di akun Twiiternya, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (24/1).
Sementara perwakilan dari grup L'Oreal mengaku sudah menerima pengunduran diri dan permintaan maaf dari Amena tersebut. ''Kami menghargai, Amena sudah meminta maaf untuk isi tweet-nya dan reaksi yang ditunjukannya mengenai masalah ini,'' tulis pernyataan resmi dari grup L'Oreal.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, kampanye promosi tentang penghormatan pada keberagaman, yang digulirkan L'Oreal, berakhir dengan kontroversi. Terutama yang disebabkan dari perbincangan di media sosial.
Pada pertengahan tahun lalu, L'Oreal terpaksa memutus hubungan kerja dengan model transgender asal Inggris, Munroe Bergdorf. Pasalnya, dalam salah satu unggahan di akun Facebook miliknya, Munroe sempat menuding semua orang kulit putih cenderung rasis dan melakukan kekerasan rasial.