REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sanggar Sastra Balai Pustaka angkatan ke II memulai aktivitas pada Sabtu (27/1). Kegiatan tersebut diikuti 82 peserta, terdiri dari siswa, mahasiswa, guru sekolah menengah, dan umum, berasal dari Jabodetabek dan Banten.
Direktur Utama (Dirut) Balai Pustaka, Achmad Fachrodji, mengajak peserta Sanggar Sastra menorehkan sejarah baru, seperti sejarah yang pernah ditorehkan oleh generasi terdahulu.
"Dulu tidak seorangpun pemimpin di negeri ini yang tidak mengenal Balai Pustaka. Mereka jadi pintar karena peran Balai Pustaka juga," kata Achmad Fachrodji dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/1).
Balai Pustaka merupakan perusahaan penerbit tertua di Indonesia dan sudah berumur 100 tahun pada 2017 lalu. “Balai Pusataka menyelenggarakan Sanggar Sastra dalam rangka merangsang kreativitas generasi muda dalam bidang sastra,” kata Fachrodji.
Ia menambahkan, Sanggar Sastra Balai Pustaka Angkatan II ini dibagi dalam tiga kelas, yakni kelas penulisan puisi, kelas penulisan prosa, dan kelas apresiasi sastra. Kegiatan Sanggar Sastra berlangsung sampai bulan Mei 2018 mendatang.
Para peserta sanggar diharapkan memiliki keterampilan menulis puisi dan prosa, yang akan dipresentasikan dalam bentuk pertunjukan di akhir program. “Pembimbing program terdiri dari penyair Irmansyah, Fikar W.Eda, dan tokoh musikalisasi puisi Dediesputra,” tuturnya.
Ketua pelaksana Sanggar Sastra Balai Pustaka, Irma Komala Syahni mengatakan, untuk menambah wawasan, juga akan diundang sejumlah penulis yang akan memberikan proses kreatif kepenulisan. “Kegiatan Sanggar Sastra berlangsung dua minggu sekali dan akan berlangsung sampai tiga bulan,” ujar Irma Komala Syahni.