REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF -- Seniman asal Wales, Britania Raya, menggagas pameran untuk menepis stereotip tentang bipolar. Perempuan 23 tahun bernama Cerys Knighton itu menggelar pameran di Insole Court, Kota Cardiff.
Acara bertajuk "Drawing Bipolarity" tersebut memamerkan 16 lukisan Knighton yang dibuat dengan teknik pointilisme. Salah satu teknik dalam melukis itu menciptakan tekstur, bidang, dan gambar dari serangkaian titik.
Knighton sendiri mengidap gangguan mental bipolar sejak berusia 11 tahun. Sampai saat ini, ia mengalami episode depresi berkepanjangan yang berlangsung antara enam sampai 18 bulan dan bisa datang sewaktu-waktu.
Sejak usia belia, Knighton menciptakan banyak karya seni meski sempat absen ketika memasuki bangku kuliah. Selama berjuang mengatasi gangguan mental yang diidapnya, ia menyadari berkesenian adalah bentuk terapi paling efektif.
Seniman muda itu berharap pameran tunggal pertamanya membantu masyarakat awam memahami kondisi bipolar dengan lebih baik. Menurut Knighton, bipolar tidak sekadar perubahan suasana hati yang cepat dan perilaku tidak menentu.
Pameran yang didukung oleh organisasi sukarela Making Minds itu merangkum perjalanan dan pengalaman Knighton sebagai pengidap bipolar. Sejumlah karya membuat pengunjung ikut merenung dan masuk dalam dunia dari kacamata Knighton.
"Saya berharap kesalahpahaman yang selama ini ada bisa ditepis lewat karya seni, cara paling tidak agresif untuk menunjukkan pesan yang dimaksud dan menciptakan jembatan empati," kata Knighton, dikutip dari BBC.