REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gucci menerima banyak dikritik setelah model kulit putihnya menggunakan turban tradisional Sikh saat berjalan di catwalk untuk peragaan busana musim gugur/musim dingin 2018. Aktor dan model asal Kanada, Avan Jogia mengkritik hal ini.
Ia mengirimkan ungkapan kritik itu di akun media sosialnya. "Yo.. @gucci.. aku bersama kalian, tapi ini bukan tampilan yang baik untukmu.. bisakah kamu menemukan model berkulit cokelat?" ujar Jogia di Twitter, seperti dikutip dari Independent, Ahad (25/2).
"Dan tolong, orang-orang dengan warna kulit lainnya, ini sering terjadi pada kita semua, bicarakan sesuatu meskipun bukan menyangkut urusan pribadi. Saya tahu apa yang kamu rasakan, kalau kamu tahu apa yang saya rasakan," katanya lagi di unggahan tweet berikutnya.
Salah satu dari pengikut Jogia di Twitternya mengatakan sangat marah ketika mengetahuinya. Sebagai seorang Sikh, ia melihat ini sebagai tanda besar ketidakpedulian dan mengabaikan Sikhisme.
"Tidak sulit untuk mendidik diri tentang pentingnya turban. Ini bukan sekadar aksesoris fashion! Terima kasih Avan karena telah berbicara tentang ini," ujar salah satu pengikut Avan.
Pengikut lainnya melanjutkan dengan mengirim tautan berita menggambarkan pelecehan dan penganiayaan secara verbal pada orang-orang Sikh karena menggunakan turban. Peristiwa ini terjadi pada seorang pria Sikh dalam serangan rasis saat dia sedang antre di luar parlemen di London, Kamis (22/2). "Kami mengenakan turban dan kami adalah orang jahat, (model) Gucci memakai turban dan itu mode? Tidak," katanya.
Secara tradisional dalam Sikhisme, turban dipakai oleh pria dan wanita sebagai simbol kesalehan, kehormatan, dan spiritualitas. Hampir semua rambut seseorang biasanya disembunyikan di tutup kepala, namun rambut model-model Gucci ini keluar dari turban.
Turban bukan satu-satunya hal yang dibicarakan saat peragaan busana Gucci. Beberapa dari model memegang replika bayi naga dan replika kepala mereka sendiri.