REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sophia Ceballos (11) dan sang ibu, Catalina Robledo, terpaksa kehilangan anjing kesayangan mereka dalam penerbangan dari Houston menunju New York dengan pesawat United Airlines. Anjing yang diberi nama Kokito ini mati karena seorang pramugari memaksa mereka untuk menaruh Kokito di dalam kabin pesawa.
Mulanya, Sophia dan Catalina menempatkan Kotiko di dekat kursi tempat mereka duduk dalam sebuah tas terbuka. Namun, seorang pramugari datang dan mendesak Catalina agar anjing mereka yang masih berusia 10 bulan diletakkan di dalam kabin yang terletak di atas kepala mereka.
"Anda harus menaruhnya di atas sini, karena di situ akan menghalangi jalan," cerita Sophia menirukan perkataan pramugari tersebut, seperti dilansir Independent.
Sophia mengatakan mulanya ia dan sang ibu menolak dengan tegas dan berulang kali mengatakan tas ini berisi anjing. Namun sang pramugari tetap teguh pada pendiriannya dan menyatakan bahwa Catalina dan Sophia harus menaruh Kokito di kabin pesawat. Sang pramugari bahkan membantu keduanya untuk menaruh anjing malang tersebut ke dalam kabin.
"Dan dia menutup (kabin) seperti baru menyimpan sebuah tas," kenang Sophia.
Beberapa saksi mengatakan bahwa mereka mendengar gongongan Kokito dari dalam kabin. Sayangnya, tak ada yang bisa dilakukan sehingga anjing malang tersebut tetap berada di dalam kabin selama tiga jam penerbangan.
Saksi bernama Maggie Gremminger mengatakan gonggongan Kokito masih terdengar hingga pesawat mengalami turbulansi sekitar 30 menit setelah lepas landas. Setelah itu, Kokito tak lagi mengeluarkan suara. Sesaat setelah mendarat, Catalina segera membuka kabin dan berupaya menyelamatkan Kokito, namun terlambat.
"Ibu saya bangun dan meraih tas (berisi Kokito), mengeluarkannya dan dia berkata 'Kokito, Kokito, Bangun!' tapi dia tidak bangun," ujar Sophia sedih.
Para penumpang di dalam pesawat menjadi saksi bagaimana sedihnya saat-saat di mana Catalina menyadari bahwa Kokito sudah tiada. Tangisan Catalina langsung pecah dan memenuhi seisi pesawat ketika menyadari ia kehilangan anjing kesayangannya.
"Seorang penumpang menawarkan diri untuk menggendong bayi Catalina yang baru lahir ketika ia terduduk di lorong pesawat. Dia memegang anjingnya dan bergoyang maju mundur. Anak perempuannya juga menangis," lanjut Gremminger.
Gremminger mengatakan pramugari yang menaruh Kokito ke dalam kabin terlihat syok dan letih di akhir penerbangan. Pramugari tersebut mengaku tidak tahu jika ada anjing di dalam tas yang ia paksa taruh di dalam kabin. "Itu sangat mengerikan," ujar Gremminger saat menggambarkan insiden tersebut.
Persatuan pramugari menyatakan bahwa pramugari tidak pernah diinstruksikan untuk menaruh hewan peliharaan di kabin atas pesawat. Pramugari hanya diinstruksikan untuk mengarahkan agar pemilik hewan peliharaan menempatkan hewan peliharaannya di bawah kursi depan mereka seperti yang sebelumnya dilakukan Sophia dan Catalina.
"Tak ada satupun pramugari di luar sana yang bisa mengerti mengapa hal ini bisa terjadi," ujar Ketua Association of Flight Attendants Sarah Nelson.
Maskapai United Airlines menyebut insiden ini sebagai kecelakaan tragis yang melanggar ketentuan penerbangan terkait hewan peliharaan. United Airlines juga menyatakan bertanggung jawab atas kejadian memilukan ini. United Airlines jberjanji akan melakukan investigasi terhadap insiden ini dan berjanji bahwa hal serupa tak akan terulang di masa depan.
"Kami akan bertanggung jawab penuh atas tragedi ini dan menyatakan duka sedalam-dalamnya kepada keluarga dan berkomitmen untuk mendukung mereka," terang juru bicara United Airlines, dilansir dari Independent.