REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rentang usia dari 20 hingga 29 tahun menjadi masa-masa yang paling rentan, terutama terkait tingginya tuntutan baik dari diri sendiri ataupun orang lain. Bahkan, di titik paling ekstrim, kondisi stres paling berat justru terjadi di rentang usia ini.
Menurut Psikolog, Tara Adhisti de Thouars, rentang usia 20 hingga 29 tahun itu kerap disebut masa dewasa muda. Masa ini bisa disebut sebagai masa-masa paling produktif dalam kehidupan seseorang. Pasalnya, pada masa ini, seseorang mulai memiliki ambisi, impian, dan keinginan, baik yang bersifat personal seperti pasangan hidup ataupun pekerjaan.
Tidak hanya itu, pada masa dewasa muda ini, orang juga cenderung untuk mencoba dan mengeksplorasi hal-hal baru, yang terkadang tidak sesuai dengan bayangan awalnya. Selain itu, pada masa ini, orang juga mulai mendapatkan tuntutan dari orang lain dan lingkungan sekitarnya.
''Sehingga di masa ini adalah masa di mana produktivitas orang sedang tinggi. Maka tidak heran, jika di masa ini mungkin ada satu momen yang bisa membuat mereka penat, terlebih dengan tingginya tekanan hidup mereka. Bahkan, kalau mau lebih ekstrimnya, stres paling berat terjadi di masa dewasa muda ini, karena tuntutannya besar sekali,'' ujar Tara dalam acara bincang-bincang mengenai ''Pentingnya Melepas Penat Sejenak di Sela Kesibukan Sehari-hari'' di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Tara menuturkan, orang yang telah memasuki masa dewasa muda biasanya telah sadar dengan tuntutan yang diminta oleh orang lain dan lingkungan sekitarnya. Orang. Mulai dari tuntutan untuk menjadi lebih dewasa, mandiri, dan dituntut untuk bisa mengambi keputusan penting di dalam hidupnya.
Dengan adanya tuntutan dan tantangan yang begitu banyak, tidak jarang orang pada masa dewasa muda mengalami kelelahan, baik secara fisik maupun secara mental. Di satu sisi, masa dewasa muda merupakan masa yang paling produktif, tapi di sisi lain, orang yang memasuki masa dewasa muda harus bisa menjaga kesehatan mental dan fisiknya.
''Karena kalau tidak bisa dijaga kesehatan mental dan fisiknya, maka kita tidak bisa produktif. Masa-masa dewasa muda ini memang masa paling berenergi dan punya banyak tantangan. Tapi di sisi lain, pada masa ini, orang rentan sekali memiliki kepenatan dan banyak tekanan serta stres,'' ujarnya.