Rabu 28 Mar 2018 14:08 WIB

IFW 2018 Etalase Industri Mode Nasional

Industri mode satu dari 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting.

Para tamu dan undangan berada didepan panggung saat pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Kamis (26/2). IFW 2015 menghadirkan 747 brand lokal, 230 desainer, 2.552 fashion outfit dan 32 pagelaran busana.
Foto: Republika/Prayogi
Para tamu dan undangan berada didepan panggung saat pembukaan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Kamis (26/2). IFW 2015 menghadirkan 747 brand lokal, 230 desainer, 2.552 fashion outfit dan 32 pagelaran busana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 menjadi etalase industri mode yang mampu mendukung pertumbuhan industri mode nasional. Itu diungkapkan Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih usai menghadiri acara pembukaan IFW 2018 di Jakarta, Rabu (28/3).

"Kalau orang mau beli mobil dia datang ke pameran mobil, nah di sini orang bisa lihat produk-produk fashion dalam negeri yang kemudian  bisa dibeli dan dipakai," kata Gati. 

Gati mengatakan,  Kemenperin terus mendorong industri mode yang merupakan salah satu dari 16 kelompok industri kreatif yang berperan penting dalam perekonomian nasional.

Diketahui, industri mode menyumbang kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76 persen, dengan nilai ekspor pada 2017 mencapai 13,29 miliar dolar AS, meningkat 8,7 persen dari tahun sebelumnya.

"Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan menunjukan bahwa industri fesyen nasional memiliki daya saing yang tinggi di pasar internasional," ungkap Gati.

Menurutnya,  di tengah persaingan yang semakin kompetitif, industri mode harus terus didorong sehingga mampu bertahan dan meningkatkan market share Indonesia di pasar internasional yang saat ini baru mencapai 1,6 persen.

"Upaya-upaya yang dilakukan antara lain penumbuhan wirausaha baru, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), penguatan pendidikan vokasi industri mode yang tersertifikasi SKKNI, fasilitasi kemudahan KUR, restrukturisasi mesin atau peralatan dan fasilitasi promosi," lanjutnya.

Selain itu, Kemenperin juga memberikan pendampingan tenaga ahli desain, peningkatan kompetensi SDM serta penguatan branding produk fesyen untuk meningkatkan kecintaan konsumen pada produk dalam negeri.

IFW 2018 digelar di Jakarta Convention Center pada 28 Maret - 1 April 2018. Terdapat sekitar 400 booth yang menawarkan berbagai produk mode dalam negeri, mulai dari batik, tenun, tas dan sepatu berbahan kulit, tata rias.

Beberapa perancang busana ternama Tanah Air juga ikut memamerkan produknya, di antaranya Ivan Gunawan, Sonnu Muchlisoh, Ida Royani, dan Dian Pelangi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement