REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Meghan Markle dan Pangeran Harry belum mengikat janji suci hingga bulan Mei. Namun, itu tidak menghalangi keduanya untuk bekerja bersama, meski Meghan kembali membuat tradisi kerajaan diabaikan.
Hanya dua bulan menjelang pernikahan, bintang Amerika itu menceritakan dia telah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan Royal Foundation. Dia bekerja diam-diam di belakang layar untuk membantu yayasan tersebut, namun kali ini dia ingin tampil di muka secara langsung.
Meghan terlihat ikut mendampingi calon suaminya dalam acara Commonwealth Youth Forum. Padahal sebelumnya Pangeran Harry tiba forum di London tanpa tunangannya sebagai Commonwealth Youth Ambassador, yang ditunjuk oleh neneknya Ratu Elizabeth II.
Tapi, Rabu (18/4), Harry datang bersama tunangannya ke Queen Elizabeth II Conference Centre. Mereka berbaur dengan para delegasi muda dari seluruh Negara Persemakmuran.
Ketika pasangan itu mengobrol dengan para delegasi, orang-orang muda berbagi apa yang telah mereka pelajari dari satu sama lain selama sepekan. Para delegasi mengungkapkan bekerja untuk menciptakan inisiatif untuk mempengaruhi pembuat keputusan.
"Anda memiliki payung ini untuk menahan Anda bersama-sama. Luar biasa. Tetap terhubung dengan maksimal," kata Meghan kepada beberapa delegasi, dikutip dari E! News, Kamis (19/4).
Pangeran Harry dan Meghan tampaknya akan membentuk masa depan mereka dengan cara mereka sendiri. Terlihat ketertarika meteka untuk terlibat, penampilan Meghan pada hari Rabu menandai momen langka karena tidak biasa bagi seseorang yang belum menikah dengan keluarga kerajaan untuk terlibat dalam acara terkenal seperti Commonwealth Heads of Government Meeting Summit, salah satu turunan acaranya Commonwealth Youth Forum.
Meghan memang banyak memecah tradisi Kerajaan Inggris semenjak pengumuman pertunangan. Hal paling menarik ketika dia menghabiskan perayaan Natal dengan keluarga kerajaan.
Pekerjaan ini baru saja dimulai untuk pasangan yang akan segera menikah. Sebab mereka juga akan menghadiri resepsi pemberdayaan perempuan pada hari Kamis, yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Boris Johnson.
Acara itu akan melibatkan badan amal dan organisasi yang bekerja untuk mempromosikan kesetaraan gender global melalui pendidikan untuk anak perempuan, sebuah alasan yang dekat dengan hati Meghan. "Saya mengatakan dia adalah seorang juara dan duta besar bagi perempuan dan dia harus memulai kampanye SheForShe," kata pemimpin Jaringan Pemuda Perubahan Iklim Persemakmuran Karuna Rana.