Senin 23 Apr 2018 04:36 WIB

Demi Bumi, Menolak Sedotan Plastik Harus Jadi Kebiasaan

Pemakaian sedotan plastik di Indonesia mencapai 93,2 juta batang per hari.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Indira Rezkisari
Penggunaan sedotan tak terelakkan, karena itu gantilah dengan sedotan non-plastik yang bisa dipakai ulang.
Foto: EPA
Penggunaan sedotan tak terelakkan, karena itu gantilah dengan sedotan non-plastik yang bisa dipakai ulang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, sampah plastik bukan menjadi masalah yang baru. Bahkan, sampah plastik kerap mencemari perairan Indonesia dan menjadi penyumbang sampah terbesar yang mencemari lautan Indonesia. Salah satunya yaitu sedotan plastik.

Berdasarkan data dari penelitian Divers Clean Action, diperkirakan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93,2 juta batang. Jika semua sedotan tersebut dibentangkan, panjangnya sama seperti lima kali perjalanan pulang pergi Jakarta-Papua.

Untuk itu, The Body Shop Indonesia menggelar kampanye 'Tolak Sedotan Plastik' di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), dalam rangka hari bumi yang jatuh pada 22 April ini. Hasil kampanye tersebut, berhasil mengumpulkan 2.900 sedotan plastik hanya dalam kurun waktu satu jam, yang dilakukan oleh 300 karyawan The Body Shop Indonesia dan warga yang berada di sekitar Bundaran HI.

Kampanye dilakukan dengan menukarkan sedotan yang terbuat dari stainless dan bambu dengan sedotan plastik. Karyawan dan warga yang berada di kawasan Bundara HI bersemangat untuk mengumpulkan sedotan plastik, agar bisa diganti dengan sedotan yang ramah lingkungan tersebut. Sedotan yang didesain dengan bentuk yang unik, membuat warga tertarik untuk menukarnya dengan sedotan yang disediakan oleh pihak The Body Shop Indonesia.