REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebagian orang sengaja memilih untuk tetap lajang alias menjomblo dengan berbagai alasan. Prioritas mengejar karier, ingin menikmati masa muda, atau belum menemukan pasangan yang tepat di antaranya.
Sebaliknya, ada beberapa orang yang sangat ingin memiliki pasangan tetapi tidak kunjung menjumpainya. Menurut psikolog Australia Melanie Schilling, ini bisa terjadi karena seseorang tanpa sadar melakukan sabotase diri. "Kebiasaan ini merusak dan memblokir peluang interaksi sosial... Tanpa sadar menunjukkan kepada dunia bahwa Anda tidak tertarik menjalani suatu hubungan," ujar Schilling.
Dia menjelaskan, sabotase diri bisa bermula dari trauma dan rasa takut. Terutama, seseorang yang pernah tersakiti dalam suatu hubungan di masa lalu sehingga menghalangi dirinya sendiri menemukan pasangan.
Sederet pikiran negatif pun menguasai benak orang tersebut. Misalnya, curiga bahwa orang yang akan menjadi pasangan bakal berkhianat atau menganggap bahwa menjalinnya hanya buang-buang waktu.
Disampaikan Schilling, seseorang belum siap melepas status lajang jika masih menganut keyakinan itu. Dia menyarankan untuk melepaskan luka masa lalu dan belajar mencintai diri sendiri sebelum orang lain.
"Luka emosional adalah cara alami melindungi diri, tetapi ada perbedaan antara bersikap skeptis secara sehat dan merusak kebahagiaan diri sendiri," kata dia, dikutip dari laman Independent.