Rabu 16 May 2018 16:34 WIB

Lebaran Bisa Jadi Momentum Promosikan Batik Lokal

Salah satu yang dapat dilakukan dengan membuat busana musim berbahan batik.

Fesyen Muslim Beraksen Batik
Foto: Novita Intan / Republika
Fesyen Muslim Beraksen Batik

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Hari raya Lebaran bisa menjadi momentum untuk mempromosikan batik lokal. Hal itu diungkapkan Pengamat Budaya Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Bambang Widodo.

"Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat busana muslim berbahan dasar batik dengan corak khas batik lokal," katanya di Purwokerto, Rabu (16/5).

Upaya tersebut, kata dia, juga bisa dilakukan oleh para perajin batik lokal yang ada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. "Batik Banyumas ini memiliki motif yang sangat unik dengan warna-warni alam atau kecokelatan yang sangat khas. Sangat menarik bila dibuat desain busana muslim menyambut Lebaran, akan berkesan mewah," katanya.

Untuk itu, dia mengajak para perajin batik lokal yang ada di Banyumas untuk memanfaatkan momentum Lebaran 2018 dengan meningkatkan kreatifitas sekaligus berperan serta dalam mempromosikan batik lokal. "Perajin batik secara responsif dapat menyambut kehadiran momen lebaran dengan membuat baju-baju siap pakai berbahan batik yang unik dan menarik," katanya.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa pemerintah daerah perlu berperan aktif dalam upaya mendorong perajin batik memanfaatkan momentum Lebaran. "Misalkan, pemerintah daerah bisa mendorong para perajin batik yang punya ruang pajang untuk menyiapkan baju-baju batik siap pakai untuk menyambut Lebaran," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah bisa ikut mempromosikan melalui website atau media sosial lainnya. "Selain itu, pemerintah daerah juga bisa ikut memasarkan langsung melalui perusahaan daerah dan dekranasda," katanya. Dengan demikian, kata dia, batik Banyumas diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas dan mampu bersaing dengan daerah lain.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement