REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kosmetik tidak selalu bisa mempercantik, beberapa kosmetik bahkan bisa merusak wajah. Penggunaan bahan berbahaya dan ilegal dalam kosmetik justru membuat efek yang buruk,dan mengundang penyakit lain untuk berdatangan.
Iming-iming aman dan memberikan efek yang cepat mengatasi masalah kulit selalu menjadi godaan agar orang mencoba. Apalagi untuk mendapatkannya pun sangat mudah dan tentu saja murah.
Peredaran kosmetik berbahaya sudah meluas ke mana-mana. Bahkan dengan bantuan media sosial, peredarannya menjangkau seluruh lapisan masyarakat, di kota maupun di daerah.
"Pasti, setelah pemakaian efeknya akan cepat, instan banget. Justru ini jangan dipercaya, sebab semua butuh proses termasuk penggunaan krim," kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Eyleny Meisyah Fitri, SpKK.
Untuk pergantian kulit manusia saja dibutuhkan 28 hari sekali. Namun, kosmetik berbahaya ini mematahkan itu semua, dalam hitungan hari biasanya sudah bisa memberikan efek yang berbeda, seperti lebih putih atau kondisi kulit yang membaik.
Baca juga: Krayon Jadi Inspirasi Baru Rollover Reaction
Dokter spesialis Kulit dan Kelamin di ZAP Clinic menjelaskan, justru efek tersebut yang perlu diperhatikan. Segala sesuatu butuh proses dan tidak bisa instan terselesaikan. Kalau terlalu cepat, justru perlu curiga atas kandungan di dalamnya.
Di samping memberikan efek yang cepat, kosmetik berbahaya ini pun terkadang memberikan masalah iritasi kulit. Biasanya akan membuat kemerahan dan perih di wajah dengan efek pengelupasan kulit.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mewaspadai krim berbahaya dapat diketahui dari baunya. Biasanya, kosmetik dengan merkuri tinggi akan memiliki bau wangi yang sangat menyengat. Tujuan penambahan wangi untuk menghilangkan bau khas logam berat tersebut.
Ketika sudah mengetahui sedang menggunakan kosmetik berbahaya, dr Eyleny menyarankan, sebaiknya hentikan pemakaian. Kunjungi dokter kulit dan lakukan konsultasi untuk efek samping penggunaan kosmetik berbahaya. Jika hanya gejala ringan, maka proses penyembuhan pun tidak akan berlangsung lama.
"Namun, biasanya kalau sudah paparan merkuri terlalu lama, ini bisanya akan lebih sulit membuat kulit kembalilagi," kata dr. Eyleny.