Selasa 29 May 2018 16:53 WIB

Era Digital Berdampak Besar Terhadap Dunia Kepenulisan

Tantangan penulis di era digital adalah menghadirkan karya berkualitas.

Penulis Pipiet Senja dan Irfan Azizi menjadi nara sumber talkshow mengenai tantangan  dunia kepenulisan di era digital.
Foto: Dok FLP
Penulis Pipiet Senja dan Irfan Azizi menjadi nara sumber talkshow mengenai tantangan dunia kepenulisan di era digital.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA (26/5/2018) --  Merebaknya penggunaan smart phone atau ponsel pintar sangat berdampak pada dunia kepenulisan. Pelan namun pasti kepenulisan mulai menyesuaikan diri ke era digital yang ditandai dengan munculnya aplikasi-aplikasi kepenulisan digital.

Hal ini menjadi pembahasan dalam diskusi yang digelar oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta dengan tajuk Pasang Surut Karya Kepenulisan di Era Digital, di Warung Jamur Sweden, Depok, Jawa Barat,  Sabtu (26/5).

 

"Jadi memang saat ini kondisinya beda dengan yang dahulu, banyak orang yang populer dan punya pengikut banyak walaupun gak punya buku, mereka banyak menulis di aplikasi watpad,”  ujar novelis senior Pipiet Senja dalam rilis FLP yang diterima Republika.co.id, Selasa (29/5).

Irfan Azizi, seorang penulis yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan,  yang menjadi tantangan bagi penulis di era digital adalah bagaimana mengadirkan sebuah karya yang berkualitas bagus. Menurutnya di era digital, karya penulis sangat mudah untuk dipublikasikan melalui berbagai macam media.

"Belum tentu orang yang punya popularitas itu berkualitas. Jadi,  tantangan ke depan adalah bagaimana melahirkan karya yang berkualitas,” ujarnya.

photo
Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta menggelar talkshow mengenai tantangan dunia kepenulisan di era digital.

Selain itu,  menurutnya, di era digital ini dibutuhkan kecepatan dalam melahirkan karya. Ia mencontohkan sebuah karya jurnalistik yang dituntut untuk lebih cepat dan update.

"Sekarang para pengusaha ataupun orang-orang yang bergelut di media, saling berlomba-lomba untuk menyajikan berita secara cepat. Kalau telat sedikit akan ditingalkan" tambahnya.

Irfan  juga menekankan,  saat ini model karya kepenulisan juga berubah secara drastis,  terutama setelah maraknya penggunaan internet dan media sosial.

"Banyak perusahaan media yang tutup versi cetaknya, mereka lebih banyak bermain di online. Karena mereka sadar berita online lebih mudah diakses dan terus update daripada yang cetak," pungkas Irfan Azizi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement