Selasa 03 Jul 2018 19:08 WIB

Milenial di AS Makin Minati Perjanjian Pranikah

Urusan harta dan pengalaman pribadi mendorong kalangan muda di AS membuat pranikah

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kaum milenial di Amerika Serikat makin meminati perjanjian pranikah.
Foto: Republika/ Wihdan
Kaum milenial di Amerika Serikat makin meminati perjanjian pranikah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Generasi milenial di Amerika Serikat (AS) semakin menaruh minat untuk membuat perjanjian pranikah. Hal itu terungkap berdasarkan riset yang dilakukan American Academy of Matrimonial Lawyers (AAML). Lebih dari separuh advokat dari anggota organisasi itu menangani peningkatan jumlah klien yang ingin menyusun perjanjian pranikah. 

Hanya dua persen dari anggota AAML yang menyebut permintaan perjanjian pranikah menurun untuk klien rentang usia 18 hingga 34 tahun. AAML menyebut sebanyak 62 persen anggotanya makin sering menangani perjanjian pranikah selama tiga tahun terakhir. 

"Mereka (milenial) memilih jalannya sendiri dan ingin memastikan kesejahteraannya apabila ada masalah dalam pernikahan di kemudian hari," kata Presiden AAML John Slowiaczek dilansir dari CNBC, Selasa (3/7).

Ada tiga perjanjian teratas yang paling sering disebut dalam perjanjian pranikah. Tiga poin tersebut adalah proteksi dari peningkatan nilai properti setelah berpisah, hak waris, dan kesetaraan dalam pembagian properti.