Kamis 09 Aug 2018 05:50 WIB

Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Krisis Seperempat Baya

Pengidapnya berusia antara 20-30 tahun.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wanita Stres (Ilustrasi)
Foto: Timesofindia
Wanita Stres (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FILIPINA -- Tekanan hidup yang kian menghimpit membuat banyak orang mengalami krisis seperempat baya alias quarter-life crisis. Pengidapnya berusia antara 20-30 tahun, ditandai rasa ragu dan kehampaan yang seolah terus menghantui.

Psikolog klinis asal Filipina, Dr Cely Magpantay, mengatakan jenis krisis tersebut kurang diketahui secara meluas. Menurut dia, istilah yang lebih populer adalah krisis paruh baya (midlife crisis) yang menyerang orang lebih tua.

Magpantay menyebutkan sejumlah tanda yang menunjukkan seseorang mengalami krisis seperempat baya. Gejala awalnya adalah pengidap mulai meragukan pengambilan keputusan yang menempatkan mereka pada kondisi terkini.

Pengidap mulai berpikir apa benar apa yang dia jalani atau miliki benar-benar sesuatu yang diinginkan atau layak didapatkan. Gejala yang lebih parah tetapi lebih sulit dikenali adalah seseorang menjadi kecanduan kerja.

"Ada kecenderungan kompensasi berlebih atas rasa frustrasi yang dirasakan sehingga pasien memilih untuk menyibukkan diri. Pengidapnya menjadi gila kerja karena ingin mengisi kekosongan yang ada," ucap Magpantay, dikutip dari laman GMA Network.

Manifestasi krisis berupa mania, kehampaan, dan rasa tak berarti itu terus-menerus membuat seseorang ingin melakukan hal yang lebih baik. Namun, berusaha terlalu keras akan semakin memperburuk kondisi dan memicu gangguan mental lainnya.

Ketika seseorang mulai merasakan hal tersebut, Magpantay menyarankan untuk melibatkan diri dalam hal lain di luar pekerjaan. Mencoba hal baru, memiliki hobi, atau belajar keterampilan tertentu bisa membantu, selain berkonsultasi dengan psikiater.

Pengidapnya juga bisa memperluas lingkaran pertemanan. Namun, hal terpenting adalah meningkatkan rasa percaya terhadap diri sendiri. Anda perlu mengenali diri sendiri, menemukan apa yang sebenarnya ingin dicapai dalam hidup dan menyeimbangkannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement