REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan kembali menggelar Royal Wedding. Pada 12 Oktober mendatang Putri Eugenie akan menikah dengan tunangannya Jack Brooksbanks.
Publik Inggris namun tak sepenuhnya bahagia dengan kabar tersebut. Sebab, Sang Putri diduga akan menghabiskan banyak uang pajak rakyat Inggris untuk perhelatan perkawinannya.
Acara pernikahan Eugenie akan diadakan di kapel St. George di Windsor, tempat Pangeran Harry dan Meghan Markle baru saja menikah. Dilansir dari Cosmopolitan, Ahad (19/8), biaya yang dibebani pada rakyat Inggris tersebut diperkirakan mencapai dua juta poundsterling.
Menurut The Daily Mail, pernikahan Putri Eugenie awalnya diperkirakan akan membebani para pembayar pajak hanya 750 ribu poundsterling. Tetapi, beberapa sumber mengatakan bahwa Pangeran Andrew ingin pernikahan tersebut menjadi lebih mahal.
Banyak orang yang menyuarakan ketidaksukaannya atas anggaran perkawinan Putri Eugenie. Salah satunya adalah pengguna Twitter bernama Yasmin Alibhai-Brown.
Baca juga: Ahli Kecantikan Ungkap Perawatan Kulit Wajah Meghan
“#Eugeniewedding Dia tidak memiliki kewajiban apapun pada masyarakat, ayahnya meraupnya (biaya pernikahan), dan kita membayar dua juta poundsterling untuk pernikahan ‘kerajaan’nya? Mereka adalah salah satu keluarga terkaya di Inggris yang hidupnya dibiayai oleh negara. Sadarlah dan berhenti bergantung pada dongeng masa kecil,” tulis Alibhai-Brown dalam akunnya @y_alibhai.
Seorang politikus Inggris yang merupakan anggota parliemen tenaga kerja, Emma Dent Coad, mengatakan pada Daily Mirror bahwa ketika risiko keamanan sedang tinggi, tidak seharusnya anggota dari keluarga kerajaan mengadakan pernikahan yang terlalu berlebihan dan terlalu publik. Para tamu undangan yang akan hadir dalam pernikahan Putri Eugenie tidak hanya deretan bangsawan dan para bintang kelas A. Eugenie juga akan mengundang 1.200 masyarakat untuk datang menghadiri pernikahannya.
“Ini tidak bertanggung jawab. Saat ini mungkin adalah saat untuk meninjau kembali peran dan biaya bangsawan kecil,” ujar Coad.
Anggota lain dari parliemen tenaga kerja, Chris Williamson, mengatakan bahwa biaya pernikahan ini sangat membuat marah. Pasalnya, banyak masyarakat yang terlantar dilanda kemiskinan.