REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua harus selalu mengawasi permainan anaknya. Baru-baru ini, dua kasus bunuh diri anak di Kolombia telah dikaitkan dengan permainan internet menyeramkan, yang telah melanda Amerika Selatan. Media setempat melaporkan seorang gadis berusia 12 tahun dan bocah laki-laki berusia 16 tahun mengakhiri kehidupannya di kota Barbosa.
Radio RCN mengklaim kedua anak itu bermain gim berbasis tantangan, yang diyakini sebagai tantangan 'Momo' di internet. Dilaporkan bahwa anak itu telah lulus permainan ke gadis itu sebelum kematiannya. Keduanya meninggal dalam waktu 48 jam satu sama lain.
Bulan lalu berita tentang tantangan 'Momo' banyak muncul di internet setelah dikaitkan dengan bunuh diri seorang gadis muda di Argentina. Gim daring tersebut telah muncul di platform media sosial WhatsApp, Facebook dan YouTube, hingga menyebabkan polisi di Meksiko mengeluarkan peringatan kepada orang tua.
"Anak-anak muda mengaksesnya, permainan itu memiliki beberapa tantangan, mereka mengaksesnya dan pada akhirnya mengarah ke bunuh diri untuk menyelesaikan permainan," kata Janier Londono, sekretaris pemerintah Barbosa di wilayah Antioquia mengatakan kepada kantor berita Caracol di Kolombia, dilansir dari laman News.com.au, Kamis (6/9).
Momo dilaporkan diawali dengan sebuah avatar, kemudian diambil dari foto yang diedit dari sebuah patung oleh seniman Jepang Midori Hayashi. Lalu menginstruksikan korban, dan mengirimi mereka ejekan kekerasan atas aplikasi olah pesan. Momo kemudian mengancam pemain jika mereka menolak mengikuti perintah permainan.
Pada akhirnya mereka ditantang untuk mengambil hidup mereka sendiri. Diyakini bahwa permainan berasal dari grup Facebook, tetapi gambar avatar 'Momo' yang menyeramkan berasal dari foto Instagram patung yang telah dipotong dan disempurnakan agar tampak lebih nyata. Midori Hayashi tidak terkait dengan gim ‘Momo’.
Polisi setempat mengatakan nomor telepon WhatsApp yang tertaut ke akun Momo telah terdaftar di Kolombia dan Meksiko. Terlepas dari asal muasal karakter 'Momo' yang tidak berdosa, gim ini menjadi jauh lebih menyeramkan dan terus menyebar di Amerika Selatan dan sebagian Asia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika