REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duta Besar Federasi Rusia untuk RI Lyudmila Georgievna Vorobieva mendorong perempuan untuk lebih percaya diri dalam menjalankan jabatan dengan menuturkan pengalaman pribadinya.
"Saya pernah kurang percaya diri saat ditugaskan untuk menjabat sebagai Duta Besar untuk Malaysia," kata Dubes Lyudmila saat ditemui usai sesi diskusi panel Sidang Umum ke-35 Dewan Perempuan Internasional (ICW) di Yogyakarta, Kamis (13/8).
Dia menceritakan, kala itu rasa minder muncul karena pendahulu Duta Besar Rusia untuk Malaysia merupakan sosok yang dikenal baik dan berpengaruh. Dubes Lyudmila pun merasa tidak yakin mampu mengemban tugas tersebut dan menggantikan peran atau pengaruh dari dubes yang sebelumnya.
Meski secara umum situasi di Rusia masih kurang ideal bagi perempuan untuk mendapat kesetaraan gender namun jika berusaha, semua bisa diraih dengan hasil positif. "Tapi akhirnya saya mencoba untuk meyakinkan diri sendiri bahwa saya pun bisa, harus bisa. Perempuan memiliki kemampuan dan kesempatan yang sama seperti pria," tutur Dubes Lyudmila.
Dengan keyakinan itu, dia akhirnya menerima penugasan tersebut dan berhasil menjalankan perannya sebagai Duta Besar Federasi Rusia untuk Malaysia pada periode 2010-2015. Sidang Umum ke-35 ICW dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia diselenggarakan oleh ICW, Kowani (Kongres Wanita Indonesia), dan didukung penuh oleh Kementerian BUMN dan 35 BUMN, termasuk Kantor Berita Antara, yang berpartisipasi langsung menyukseskan dua pertemuan tersebut.
Turut hadir dalam acara pembukaan Presiden ICW Kim Jungsook, istri Gubernur DI Yogyakarta GKR Ratu Hemas, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X, serta jajaran direksi ICW. Dalam agenda ini, Dubes Lyudmila menjadi pembicara kunci pada salah satu sesi diskusi panel dengan tema "Women's and Transformative Politics".