REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra Putri Batik Nusantara dan Ikatan Pecinta Batik Nusantara menggelar kembali acara tahunan yakni Gebyar Batik Muda Nusantara. Acara ini digelar untuk menyambut Hari Batik Nasional 2 Oktober mendatang.
Acara yang juga didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM dan Daerah Provinsi Bengkulu ini akan mengemas sebuah pameran dengan edukasi dan hiburan yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan Batik Nusantara.
“Acara ini sangat unik karena cuma ada di Indonesia. Batik tidak hanya dimiliki oleh generasi tua, tapi juga generasi muda,” kata Inisiator Ikatan Pecinta Batik Nusantara, Sapta Nirwanda saat menghadiri acara Gebyar Batik Muda Nusantara di Kota Kasablanka, Jakarta pada Kamis (27/9).
Para Inisiator Pecinta Batik Nusantara, Gubernur Bengkulu dan Istri serta Pemenang Putra Putri Batik Nusantara
Gebyar Batik Muda Nusantara (GBMN) 2018 ini adalah kali ketujuh diselenggarakan, yang mana tahun ini mengangkat tema Eksotika Batik Bengkulu. Yang mana pada tahun-tahun sebelumnya juga mengambil tema yang berbeda seperti pada GBMN 2011 yang memiliki tema Batik Buket Pekalongan dan GBMN 2017 yang mengambil tema Pesona Batik Peranakan.
Pengangkatan motif-motif batik dari tahun ke tahun dimaksudkan dengan tujuan untuk memperkenalkan batik kepada masyarakat Indonesia, khususnya anak muda.
“Berkaitan dengan Hari Batik 2018 yang mana mengangkat tema ekostika kain besurek bengkulu, besurek artinya bersirat karena ada tulisan arab kaligrafi tanpa harakat jadi tidak bermakna tapi itu memiliki filosofi yang kuat,” ujar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah.
Eksotika Batik Bengkulu menjadi tema terpilih di tahun ini bukan tanpa makna tentunya. Gebyar Batik Muda Nusantara ingin menyampaikan bahwa batik tidak hanya identik dengan Jawa, karena begitu banyak kekayaan budaya di berbagai daerah terutama Bengkulu.
Batik besurek sendiri memiliki motif kekayaan flora Bengkulu seperti raflesia arnoldi. Selain batik besurek, Gebyar Batik Muda Nusantara juga akan menampilkan batik kagangga khas Bengkulu.
Acara Gebyar Batik Muda Nusantara ini nantinya akan digelar selama 3 hari yaitu pada tanggal 27-30 September yang nantinya akan diikuti serangkaian acara seperti pameran batik yang diikuti 30 brand dan lomba-lomba.
Lomba-lomba tersebut antara lain adalah modern dance dengan sentuhan batik, lomba model batik cilik, hingga workshop membatik dengan Putra Putri Batik Nusantara agar pengunjung bisa merasakan bagaimana keunikan membatik.
GBMN 2018 mengangkat tema Eksotika Batik Bengkulu
Selain itu, juga akan dilaksanakan fashion show, persembahan spesial putra putri batik serta pemilihan Putra Putri Batik Nusantara pada tanggal 6 Oktober mendatang yang merupakan rangkaian acara puncak dari Gebyar Batik Muda Nusantara 2018.
Pemilihan Putra Putri Batik Nusantara ini nantinya akan diselenggarakan di Kementerian Pariwisata Indonesia. “Katakanlah kegiatan ini sebagai sarana dan wadah untuk promosi batik Indonesia,” ujar Sapta.
Kegiatan itu merupakan bentuk nyata kepedulian generasi muda dalam melanjutkan perjuangan dalam menumbuhkan kecintaan terhadap batik. Tidak hanya itu keinginan untuk melakukan promosi dan melestarikan batik sebagai salah satu UNESCO Heritage tampaknya tidak cuma mimpi, karena tahun depan UNESCO akan memverifikasi Batik Indonesia.