REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terapan teknologi canggih membuat busana olahraga dari jenama lokal Muslim Noore nyaman dikenakan. CEO Noore, Adidharma Sudradjat Kartanegara, menyebutkan terdapat empat teknologi yang mereka hadirkan pada produk melalui riset.
Bahan yang digunakan untuk produk Noore bersifat quick dry alias memungkinkan penguapan maksimal saat berolahraga. Teknologi nanoguard atau antibakteri juga mencegah rasa gatal jika pengguna berolahraga dalam waktu cukup lama.
Pakaian olahraga Noore pun mengandung 30 persen bahan ultraviolet protection factor (UPF) yang melindungi dari dampak buruk sinar matahari. Khusus baju renang, menerapkan thermal tech yang membuat suhu badan tetap di ambang normal saat berenang.
"Semua itu yang membedakan Noore dari produk lainnya. Teknologi kami didapat dari riset yang melibatkan atlet. Bukan sekadar mengunggulkan desain, tapi juga fungsi utama sebagai busana yang dibuat untuk kenyamanan berolahraga," tutur Adi.
Noore, merek pakaian olahraga Muslimah karya anak bangsa yang menjadi sponsor resmi Asian Games 2018.
Noore menghadirkan lima kategori produk untuk pengguna yang aktif berolahraga. Ada head (hijab dan topi), top (atasan, kaus, dan jaket olahraga), bottom (celana khusus olahraga), swimwear (pakaian renang), dan aksesoris lain.
Kisaran harga produk Noore yakni antara Rp 105 ribu sampai Rp 700 ribu. Produk dijual melalui situs daring dan gerai Noore di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan beberapa kota lain. Pada 2019, Noore menargetkan ekspor seluruh produk dan memulai produksi sepatu.
Dalam sebulan, kapasitas produksi Noore mencapai 5.800 unit produk senilai hampir Rp 4 miliar. Proses pengerjaannya melibatkan tujuh UKM di Jawa Barat, namun dengan bahan baku dan desain yang dikirim dan ditetapkan oleh Noore.
"Kami menggerakkan industri rumahan untuk produksi Noore. Semua bahan, lokal dari Indonesia. Melibatkan pabrik-pabrik dalam negeri yang punya sertifikasi teknologi olahraga," ujar Adi.