REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk kecantikan sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari kaum hawa. Dalam setiap aktivitas seperti berangkat ke kantor, kampus, atau sekadar bertemu kolega, perempuan hampir tidak pernah lupa memakai produk kecantikan terlebih dahulu.
Tetapi tingginya kebutuhan perempuan terhadap produk kecantikan ini tidak diiringi dengan kesadaran memperhatikan keamanan produk. Sebuah survei yang dilakukan oleh ZAP Beauty Index terhadap 17.889 perempuan Indonesia menyebutkan bahwa kesadaran konsumen terhadap kandungan produk kecantikan masih sangat rendah.
Meski sebagian besar menyatakan peduli dengan keamanan produk, nyatanya masih ada 13 persen perempuan yang tidak memperhatikan label saat akan membeli produk kecantikan. "Mereka lebih melihat logo brand, khasiat produk atau promosi diskon yang sedang berjalan," kata Fadli Shahab selaku CEO dan pendiri klinik kecantikan ZAP, beberapa waktu lalu.
Hanya sekitar 16 persen perempuan saja yang memperhatikan label kandungan alkohol dan 15 persen yang memperhatikan label kandungan merkuri. Bahkan, hanya 0,1 persen perempuan milenial yang mengecek label atau informasi kandungan produk kecantikan yang mereka beli.
Belum besarnya perhatian konsumen terhadap kandungan produk, berbanding terbalik dengan keinginan mereka akan produk yang aman. Sekitar 64 persen perempuan Indonesia menyatakan lebih mementingkan keamanan produk dibandingkan harga. Ini berbeda dengan gadis remaja berusia 18 tahun yang mengedepankan harga produk.