REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak tahun 2009, Royal Islamic Strategic Studies Center yang bertempat di Amman, Yordania, membuat daftar The World's 500 Most Influential Muslims (500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia) yang diterbitkan dalam bentuk buku. Senarai nama tokoh muslim yang masuk dalam buku edisi 2019, telah diumumkan Oktober ini.
Peringkat tertinggi dari diduduki oleh Presiden Turki Recep Thayip Erdogan, disusul Raja Salman bin Abdul Aziz dari Saudi Arabia dan Raja Abdullah II dari Yordania, sedangkan Presiden Jokowi masuk di urutan 16.
Selain Jokowi terdapat 20 nama dari Indonesia, antara lain Prabowo Subiyanto, Din Syamsudin, Habib Luthfi bin Yahya, Sri Mulyani, Aa Gym, Said Aqil Siraj, Yahya Staquf, Megawati Soekarno Putri, Helvy Tiana Rosa, Quraish Shihab, Asma Nadia, Tri Mumpuni, Syafii Maarif, Anis Matta, Goenawan Muhammad, Haidar Bagir, dan Mustafa Bisri.
Terdapat berbagai kategori individu Muslim yang tercakup dalam buku itu, antara lain akademisi bidang agama; politisi; pejabat urusan agama; ustaz dan pembimbing agama. Selain itu, pegiat sektor filantropi/amal dan pembangunan; sosial; bisnis; iptek; seni dan budaya; pelantun Alquran; media; bintang olahraga; dan selebritas.
Di bidang seni dan budaya terdapat 45 nama dari seluruh dunia. Dari Indonesia terdapat dua nama yaitu: Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia. Kedua kakak-beradik itu berada dalam daftar tersebut antara lain bersama peraih Nobel Sastra, Orhan Pamuk, Khaled Hossaini; aktor Aamir Khan; peraih Oscar, sutradara Majid Majidi, Asghar Farhadi; seniman kaligrafi, Mi jiang Guang; novelis Laila Latami; dan penyanyi seperti Maher Zen, Sami Yusuf, Yusuf Islam serta Siti Nurhaliza.
Dua seniman/budayawan Indonesia lainnya, Goenawan Muhammad dan KH Mustafa Bisri , masuk dalam buku tersebut, namun di bidang media untuk Goenawan, dan keulamaan untuk Mustafa Bisri.
Bagi Helvy, ini adalah ke-10 kalinya namanya masuk sejak 2009 dan bagi Asma Nadia untuk ke-5 kalinya. "Alhamdulillah tapi rasanya kami belum pantas. Kami belum melakukan apa apa. Mohon doa semoga kami bisa terus berdaya dan memberdayakan ummat, " kata Helvy yang sedang mempersiapkan novel dan film terbarunya, Radikalis Romantis, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/10).
Hal senada diungkapkan Asma Nadia. "Tidak menyangka di luar sana ada yang memperhatikan dan mengapresiasi. Yang paling penting jangan pernah merasa diri sudah baik. Terus berkarya dan bermanfaat buat ummat. Doakan ya," tambah Asma yang buku terbarunya akan diterbitkan Republika, di samping Cinta dalam 99 Namamu yang juga dalam proses difilmkan.
Menariknya, Helvy dan Asma merupakan kakak beradik. Tahun 1997, keduanya mendirikan Forum Lingkar Pena dengan jaringan nusantara dan mancanegara. Sejak awal karir kepenulisannya, keduanya gigih memotivasi dan membidani kelahiran banyak penulis baru di Indonesia.
Mereka berdua telah menulis lebih dari 150 buku, sebagian besar bestseller dan diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Tak hanya itu mereka pun mendirikan rumah-rumah baca, dan juga membuat film-film bernuansa Islam. Ini di samping kegiatan menjadi pembicara dalam berbagai forum di tingkat nasional serta internasional.
Sehari-harinya Helvy merupakan dosen Fakultas Bahasa dan Seni UNJ, sedang Asma adalah direktur Asma Nadia Publishing House.