REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Omar Abulhassan beternak ribuan lebah di atap rumahnya di pinggiran kota Kairo, ibu kota Mesir. Dia melakukannya bukan untuk mengambil madunya, tapi bisanya.
Setelah membaca tentang manfaat tawon di dalam kitab suci Alquran, Abdulhassan (30 tahun) memutuskan beternak hewan itu dan menggunakan bisanya dalam terapi alternatif lima tahun lalu. Dia yakin sengatan lebah dapat mengobati sakit dan menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik.
"Tidak hanya ada manfaat. Suasana hati yang lebih baik akan terasa setelah terapi," kata Abulhassan yang tak memiliki latar belakang medis.
Dia sekarang mengobati sekitar lima orang sebulan. Dalam sesi khusus, dia akan menggunakan enam ekor lebah untuk menyengat pasiennya di bagian-bagian tubuh berbeda.
Mohamed Abdelfattah (29) merupakan salah satu pasiennya. Dia datang berobat secara teratur. Menurut dia, terapi tersebut membuat suasana hatinya lebih baik dan merasa sehat.
"Saya secara teratur menerima pengobatan menggunakan lebah untuk meningkatkan kekebalan dan kekuatan tubuh saya," ujar Abdelfatah.
Pemelihara lebah yang berpengalaman dan anggota Federasi Pemelihara Lebah di Arab Mahmoud Abdullatif mengatakan manfaat terapi sengatan lebah belum teruji secara ilmiah. "Ini perlu kajian dan peralatan serta riset ilmiah sehingga kita dapat memahami apa isi bisa lebah dan bagaimana kita dapat memperoleh manfaatnya," katanya.