REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo, Septriana Tangkary mengatakan transaksi online atau berjaringan melalui portal e-commerce semakin populer digunakan masyarakat. "Langkah transaksi tersebut sebagai perkembangan positif karena semakin mudah menghubungkan penjual dan pembeli saat ini," kata Septriana pada acara "Forum Sosialisasi Belanja dan Jualan Online" di Denpasar, Bali, Rabu (5/12).
Ia mengatakan, hal tersebut penting disampaikan kepada UMKM agar semakin mengerti potensi pasar yang begitu besar. Karena langkah awal telah dijajaki, namun edukasi akan penggunaan portal e-commerce penting terus dilakukan.
Septriana menjelaskan melalui acara tersebut, ia ingin melakukan sosialisasi gerakan "Ayo UMKM Jualan Online". "Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61,41 persen, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit.
Namun, baru sekitar delapan persen atau sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang sudah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Padahal, tren pergerakan konsumen semakin memberat di transaksi daring.
Acara forum tersebut dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan para narasumber dalam format diskusi panel mengenai transaksi jual-beli dalam e-commerce secara umum.
Sedangkan sesi kedua, adalah lokakarya (workshop) berjualan online untuk para pelaku UMKM, pedagang pasar atau siapa saja yang berminat memasarkan produknya secara online.
Pembicara yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain pengamat ekonomi I Gusti Agung Ngurah Gede Eka Teja Kusuma, pelaku usaha online Sri Wahyuni, dan juga perwakilan dari Bukalapak, Ryan. Untuk mengatasi rasa enggan para UMKM berpartisipasi dalam pengembangan e-commerce, Kemenkominfo mengajak beberapa narasumber terkait membantu menunjukkan proses onboard untuk pelaku UMKM, pengenalan pendaftaran jualan online, dan bagaimana cara melakukan jualan online.
"Saat ini terdapat potensi besar yang wajib digali di Indonesia karena jumlah masyarakat yang memiliki akses terhadap internet memungkinkan Indonesia untuk menjadi pasar transaksi online terbesar di Asia," ujarnya.
Bahkan pada 2020, kata dia, transaksi e-commerce di Indonesia ditargetkan mencapai 130 miliar dolar AS. Hal ini dapat tercapai, jika UMKM juga turut terlibat dalam membangun pasar dari sisi penyedia barang.