Kamis 06 Dec 2018 10:05 WIB

Dalam Rumah Tangga, Kalimat Ini Lebih Sakti dari I Love You

Kalimat sederhana ini bisa mengubah pasangan suami istri menjadi tim kuat.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Sepasang Suami-Istri (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Sepasang Suami-Istri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perempuan di rumah tak perlu diajak mengobrol atau ditanya, "Bagaimana harimu?" atau dijejali kalimat, "Aku mencintaimu" atau bahkan "Terima kasih atas semua yang sudah kamu lakukan."

Wanita membutuhkan suaminya pulang kerja masuk ke rumah, kemudian menyingsingkan lengan baju, melihat situasi, dan membantu istrinya menyelesaikan pekerjaan rumah sekecil apa pun itu. Sebuah kalimat sakti yang lebih sakti dari semua kalimat di atas adalah, "Apa yang bisa kubantu?"

Kalimat sederhana ini bisa mengubah pasangan suami istri menjadi tim kuat. Itu adalah kalimat tercepat untuk mengintegrasikan pasangan ke dalam momen romantis. Mereka saling berdampingan dalam membina rumah tangga.

Profesor Psikiatri Anak di Universitas New York, Della Bella setuju kalimat "Apa yang bisa kubantu?" salah satu pendekatan untuk memecahkan masalah keluarga. "Suami hingga anak-anak ditempatkan dalam posisi anggota keluarga aktif, saling bekerja sama, mengidentifikasi dan memecahkan masalah bersama. Bisa dibilang, keterampilan memecahkan masalah adalah keterampilan terbaik yang diajarkan orang tua pada anaknya," kata Bella, dilansir di Mind Body Green, Kamis (5/12).

Jika Anda ingin mengimplementasikan kalimat sakti ini di rumah, Anda mudah terhubung dengan pasangan dan ada pembagian peran. Perjelas siapa yang bertanggung jawab merawat anak, mengatur keuangan, menyajikan makanan, dan membersihkan rumah. Setiap pekerjaan jelas siapa yang memimpinnya, suami, istri, atau didelegasikan ke anak.

Navigasikan kalimat ini kepada anak-anak setiap hari. Misalnya, saat tak sengaja si kecil menumpahkan susu, biarkan mereka membersihkannya langsung. Jika si anak tak kunjung membersihkan, utarakan kalimat "Apa yang bisa kubantu?" untuk memancing reaksinya.

Saat cucian menumpuk dan bantuan tak kunjung datang, jangan segan mengatakan "Aku butuh bantuanmu" pada yang lain. Beri jeda sampai ada yang merespons, kemudian delegasikan tugas.

Berikan umpan balik yang positif kepada yang membantu Anda. Lama-kelamaan seluruh anggota keluarga bisa dengan bangga mengatakan, "Beginilah kami berkeluarga. Inilah keluarga kami."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement