REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12, perusahaan perniagaan elektronik Bukalapak melakukan persiapan dari segi teknis. Diantaranya dengan menambah server.
"Dari segi teknis kami melakukan persiapan sejak beberapa bulan lalu. Dari sisi penambahan kapasitas server, sehingga jika ada lonjakan tidak ada masalah," ujar Co Founder & President Bukalapak, Fajrin Rasyid, dalam temu media di Jakarta, Senin (10/12).
Selain itu, Bukalapak menunda pengembangan sejumlah fitur baru sejak pekan lalu agar mengurangi risiko gangguan. Namun, memperkuat sejumlah fitur untuk menunjang kegiatan belanja selama Harbolnas.
Fitur yang dimanfaatkan oleh pembeli tersebut antara lain fitur favorit produk untuk menandai produk yang diincar untuk dibeli saat Harbolnas dan fitur subscribe untuk mengikuti akun pelapak. Tidak hanya itu, Bukalapak juga menyiapkan tim yang akan berjaga selama 12.12.
Untuk Harbolnas tahun ini, Bukalapak menargetkan kenaikan transaksi empat kali lipat dari tahun lalu. "Targetnya Harbolnas empat kali lipat dari tahun lalu atau sekitar Rp 1,6 triliun. Tahun lalu Rp 400 miliar buat Harbolnas saja," kata Fajrin.
Vice President of Marketing Bukalapak, Bayu Syerli, melihat kategori mode dan aksesoris akan menjadi tren Harbolnas tahun ini. "Volume transaksi dua kategori tersebut paling banyak," ujar dia.
Selain dua kategori produk tersebut, Bayu juga melihat adanya peningkatan untuk kategori kecantikan. Hal ini menarik, karena sebagian besar pengguna Bukalapak didominasi oleh laki-laki.
Secara umum, Bayu mengungkapkan, bahwa produk lokal masih mendominasi transaksi. Bulakapak juga terus mendorong produk lokal dengan program komunitas.