REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kain Tenun asal Sumba diminati warga Inggris. Kain tenun yang mengunakan pewarna alam yang dijual dalam bazar akhir tahuh dalam rangka menyemarakkan peringatan Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang ke-19.
"Saya senang dengan kain tenun Indonesia yang mengunakan pewarna alam," ucap Susan, Rabu (19/12).
Dia menghabiskan lebih dari 250 pound untuk membeli kain tenun Sumba yang dijual di stand milik Cathy Paat. Cathy mengatakan ia merasa bangga bisa mempromosikan kain tenun dan berbagai produksi Indonesia diluar negeri.
Stand milik mantan Ketua Diaspora Indonesia di Inggris itu banyak didatangi warga Inggris, karena menjual produksi kain tenun dan batik dari disainer Indonesia berkualitas.
"Barang yang saya jual antara lain Handmade Bag 'Miliku' perpaduan kulit dan tenun Bali, Tenun Sumba, Batik Silk, perhiasan Perak dan Barok," ujar Cathy yang lama menetap di London.
Menurut Cathy, pengunjung mengatakan sangat terpukau akan kekayaan hasil karya Indonesia yang sangat indah. Tenun Sumba, Baju Batik Tulis dan selendang jumputan Palembang langsung habis, sangat digemari pembeli.
Dalam acara itu juga ditampilkan acara kesenian berupa musik angklung dibawakan London Angklung Ensemble membawakan lagu Manuk Dadali, Bengawan Solo dan Mamamia dilanjutkan fashion show batik dan tenun diperagakan oleh anggota serta kesenian berupa tari jaipongan oleh Vievie Alexandra dan ditutup dengan line dance seluruh tamu dan anggota DWP, dengan diiringi lagu Mamere dan Poco poco.