REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi pecinta seni pertunjukan, Bunga untuk Mira tampaknya perlu menjadi salah satu tontonan wajib. Pertunjukan pop musikal ini menjanjikan tontonan menarik dengan menghadirkan adaptasi bebas dari cerita Bawang Merah Bawang Putih.
Bunga untuk Mira mengisahkan tentang sosok penari jazz kontemporer bernama Mira dan saudara tirinya Puti yang merupakan seorang botanis. Mira merupakan sosok yang penuh ambisi dan manipulatif. Sebaliknya, Puti merupakan sosok yang lemah lembut dan ramah.
Mira yang terus termakan ambisi melakukan berbagai cara agar semua perhatian tertuju kepadanya. Apa pun akan ia lakukan, termasuk merebut perhatian yang Puti terima dari orang-orang di sekitarnya.
Sekilas, sosok Mira dan Puti mungkin tampak seperti karakter Bawang Merah dan Bawang Putih dalam dongeng. Akan tetapi, kepiawaian Mia Johannes atau Mhyajo berhasil menyulap kisah klasik ini menjadi satu cerita baru yang segar dan penuh dengan twist tak terduga.
Teater musikal 'Bunga Untuk Mira' digelar pada 22-23 Desember 2018 di Taman Ismail Marzuki. Pertunjukan karya Mhyajo ini menghadirkan adaptasi bebas dari cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih.
Tak hanya itu, tiap pemain juga memerankan karakter masing-masing dengan baik. Penyanyi Shae misalnya, mampu menghadirkan sosok Mira layaknya penari profesional, meski di kehidupan nyata Shae berprofesi sebagai penyanyi bukan penari. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh peraih Piala Citra 2018 Dea Panendra yang memerankan karakter Puti. Dea mampu menyalurkan emosi Puti dalam tiap adegan dan lagu yang ia nyanyikan dengan baik.
Maya Hasan yang biasa tampil lemah lembut ketika memainkan harpa juga mampu menghadirkan sosok ibu tiri yang jahat. Beberapa pemain berbakat lain yang juga turut menyukseskan pertunjukkan ini adalah Daniel Adnan, Johan Yanuar, Wandy Adrianus, Ayu Gurnita, dan Diani Wardani.
Iwan Hutapea selaku penata cahaya juga menghadirkan pencahayaan berkelas internasional yang mampu membuat setiap adegan terasa dramatis dan memanjakan mata. Alexander Triyono sebagai penata visual juga mampu membuat panggung terasa megah dengan dengan gambar visual dan properti yang mendetail.
Teater musikal 'Bunga Untuk Mira' digelar pada 22-23 Desember 2018 di Taman Ismail Marzuki . Pertunjukan karya Mhyajo ini menghadirkan adaptasi bebas dari cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih.
Hal menarik lain yang sayang untuk dilewatkan adalah alunan musik jazz yang dimainkan secara langsung selama pertunjukkan berlangsung. Musik jazz dimainkan oleh tim orkestra yang dipimpin Indra Perkasa sebagai konduktor.
Pertunjukan Bunga untuk Mira sudah digelar secara perdana pada Sabtu (23/12) malam. Pertunjukan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para penonton. Para pecinta seni pertunjukan juga menyaksikan kembali pertunjukan berdurasi hampir dua jam ini pada Ahad (23/12) di Taman Ismail Marzuki.