REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal tahun adalah saat yang tepat untuk kembali membuat rencana-rencana untuk meraih masa depan yang lebih baik. Sebelum melangkah, tentu kita perlu melakukan evaluasi atas pencapaian kita di tahun yang telah lalu serta agar kita tidak jatuh pada kesalahan yang sama.
Dalam hal keuangan ini beberapa hal yang perlu kita lakukan seperti yang disarankan oleh Perencana Keuangan dari One Shildt, Agustina Fitria. Ada tiga hal yang harus dilakukan dan ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan, sebagai berikut.
Sisihkan penghasilan
Sisihkan penghasilan minimal 10 persen segera setelah mendapat gaji, bukan saat ada sisa. Prioritas utama adalah untuk dana darurat hingga mencapai tiga-enam kali pengeluaran bulanan. Dana darurat ini bisa dalam bentuk tabungan, deposito, atau produk lain yang mudah dicairkan sewaktu-waktu jika terjadi kondisi darurat, seperti kehilangan penghasilan.
Jika dana darurat disimpan dalam bentuk tabungan, maka pisahkan dari rekening tabungan yang digunakan untuk operasional sehari-hari. "Saat target dana darurat sudah tercapai, sisihkan penghasilan minimal 10 persen ke produk investasi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan seperti DP rumah, dana pendidikan anak, dana pensiun, dan lainnya," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (15/1).
Catat
Catat uang masuk dan uang keluar, terutama jika penghasilan tidak tetap. Dengan begitu akan lebih mudah mengidentifikasi siklus pengeluaran dan penghasilan, kapan terjadi pengeluaran besar dan mengatur penghasilan agar dapat mencukupi pada waktunya.
"Dengan catatan keuangan yang lengkap, kita bisa juga mengidentifikasi pemborosan berupa pengeluaran-pengeluaran kecil yang tidak perlu namun jika diakumulasi jumlahnya besar," ujarnya.
Rencana peningkatan karier atau penghasilan
Buatlah rencana peningkatan karier atau penghasilan agar minimal dapat mencukupi kebutuhan saat ini (meningkat sejalan dengan inflasi dan seiring dengan bertambahnya jumlah orang yang menjadi tanggungan hidup) dan untuk persiapan kebutuhan masa depan.
Selain tiga hal yang harus dilakukan, ada pula tiga hal yang harus dihindari.
Tak perlu ikut-ikutan
Jangan ikut-ikutan gaya hidup orang lain demi gengsi padahal melebihi kemampuan. Membandingkan diri dengan orang lain dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik jika yang kita bandingkan adalah karakternya. Namun, di sisi lain, dapat menjadikan kita tidak pernah puas dengan dengan yang sudah kita miliki, jika yang kita bandingkan adalah harta benda dan gaya hidup.
"Meniru gaya hidup orang lain karena gengsi padahal kondisi keuangan kita pas-pasan akan dengan mudah menjerumuskan kita pada utang," ujarnya.
Bayar tunai
Jangan kebiasaan menggunakan kartu kredit atau utang dengan bentuk apa pun dan tidak membayarnya tepat waktu. Saat memiliki utang maka kita punya kewajiban untuk membayarnya, umumnya ditambah dengan bunga.
Apabila tidak membayar tepat waktu, maka akan berakibat adanya tambahan beban berupa penalti, bunga yang berbunga, hingga memburuknya reputasi kita di mata orang lain (juga catatan buruk di BI checking untuk utang di lembaga keuangan).
Kerjakan rencana Anda
Jangan membuat banyak rencana tapi tidak dilaksanakan. Pada awal tahun biasanya orang bersemangant membuat resolusi keuangan dan rencana mencapainya. Diperlukan motivasi dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan rencana-rencana tersebut, apalagi jika menyangkut perubahan kebiasaan keuangan yang sudah terbentuk bertahun-tahun.