REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kompetisi untuk para barista, Indonesia Coffee Event (ICE) 2019, kembali digelar. Kompetisi dimulai dengan tahap eliminisi wilayah sebelum dipertandingkan di level nasional pada Februari mendatang.
Ketua panitia ICE 2019 Yudistira Bawono mengatakan, ICE 2019 mengambil tema “Coffee Connects People”. ICE 2019 menceritakan tentang dunia kopi specialty yang terus tumbuh dengan berbagai inovasi di sisi hulu dan hilir sebagai filosofi utamanya.
Dia mengatakan, kopi specialty bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang interaksi antarmanusia di dalamnya. “Misalnya petani dapat berkomunikasi langsung dengan barista, roaster dapat bertukar pikiran dengan penikmat kopi, dan tentunya hal yang paling klasik, interaksi anta penikmat kopi di sebuah kedai,” kata Yudistira dalam siaran pers, Ahad (20/1).
Kopi adalah minuman favorit hampir setiap orang di Indonesia. Sebuah studi market intelligence yang dirilis agensi Mintel pada 31 Mei 2018, bahkan menyatakan Indonesia berada di peringkat keempat pasar ritel kopi terbesar di dunia. Amerika Serikat berada di peringkat pertama dengan 607 ribu metrik ton, diikuti oleh Brazil (425 ribu ton), Jerman (424 ribu ton), Jepang (304 ribu ton) dan Indonesia (268 ribu ton).
Riset yang sama juga memperkirakan angka pertumbuhan rata-rata pasar ritel kopi di Indonesia akan terus meningkat. Indikator yang paling kasat mata adalah menjamurnya kedai-kedai kopi yang menyajikan specialty coffee di berbagai pelosok Indonesia dan dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan akan barista-barista berbakat.
Yudistira menambahkan, seperti tahun-tahun sebelumnya, ICE 2019 digelar di dua regional, yaitu wilayah Barat (Bandung) dan Timur (Makassar) untuk memberi kesempatan luas bagi seluruh barista di Tanah Air. Tahap eliminasi wilayah barat yang bertempat di dua lokasi di Kota Bandung, telah digelar pada 11-16 Januari 2019.
“Kompetisi kali ini berlangsung seru, terutama karena peserta-pesertanya yang hebat-hebat. Daya tarik lain diperlihatkan oleh para 'srikandi kopi' yang sangat mendominasi kontestasi kali ini.”
Pekan depan, tepatnya 25-27 Januari, tahap eliminasi wilayah timur akan diselenggarakan di Makassar, tepatnya di Goedang Popsa, dan akan ditentukan juaranya pada babak Final di Jakarta pada 22-24 Februari mendatang.
Unakaffe System yang diluncurkan PT Santos Jaya Abadi-anak perusahaan dari Kapal Api Global pada Mei 2018 lalu turut meramaikan dan berpartisipasi dalam perhelatan tersebut. Unakaffe System menawarkan terobosan baru kemasan kopi dalam bentuk kapsul serta mesin pembuat kopi dengan tekanan yang tepat dan daya listrik rendah. Sehingga kapsul Unakaffe System dapat diolah menjadi kopi dengan cita rasa yang khas, konsisten, dan dapat disajikan dalam waktu singkat.
Dalam babak final di Jakarta pada Februari mendatang, mereka yang meraih juara pertama akan dikirim ke kompetisi internasional. Contohnya, juara 1 kategori Indonesia Brewers BC akan dikirim ke World Barista Championship dan World Brewer Championship di Boston (11-14 April).