Selasa 26 Feb 2019 13:08 WIB

Studi Temukan Wanita Lebih Bahagia di Tempat Kerja

Wanita terbiasa multitasking di rumah hingga lebih rentan stres.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Wanita bekerja dengan laptopnya.
Foto: Pixabay
Wanita bekerja dengan laptopnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita ternyata lebih bahagia jika berada di tempat kerja daripada berada di rumah. Setidaknya itu adalah hasil temuan dalam studi yang dilakukan oleh Penn State University.

Dilansir dari Times of India, alasan yang mungkin ada di balik temuan ini adalah tingkat stres pada wanita yang lebih tinggi ketika berada di rumah, dibandingkan di kantor. Alasan itu memang ada, meskipun kebanyakan orang lebih sering ingin cepat pulang setelah berada seharian di kantor.

Baca Juga

Studinya melibatkan sebanyak 122 partisipan yang dilakukan percobaan selama satu pekan. Para peneliti mengambil sampel hormon stres, yaitu tingkat kortisol, lalu mereka menganalisisnya.

Temuan ini berbeda pada tingkat jenis kelamin. Para peneliti menemukan, partisipan laki-laki lebih bahagia berada di rumah. Hal ini berbeda dengan perempuan, yang studinya ditemukan lebih bahagia berada di kantor dan bekerja.

Sementara, kesimpulan secara keseluruhan, hasilnya sama untuk orang-orang pada tingkat latar belakang sosial dan ekonomi. Hasil yang lebih jelas, ditemukan fakta bahw orang paling tidak stres adalah saat menjalani akhir pekan.

Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja atasan, menjadi salah satu alasan utama kebahagiaan karyawan.

Namun, mengapa wanita lebih bahagia? Dalam studi ditemukan, pria cenderung tetap pada pekerjaan mereka meskipun hasilnya tidak memuaskan. Sementara wanita, cenderung lebih memilih untuk berhenti bekerja, jika tidak senang dengan pekerjaan mereka.

Studi ini juga menunjukkan, ibu yang bekerja lebih tidak stres, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anak. Sebab, hasil penelitan itu menambahkan, memiliki anak dapat meredakan tekanan ketika berada di rumah.

Hal ini dikarenakan, kegiatan yang multitasking akan lebih banyak ketika di rumah, sehingga memicu tingkat stres. Sementara di kantor, seseorang hanya berkonsentrasi di tempat kerja, sehingga dengan demikian tingkat stresnya lebih rendah.

Meskipun demikian, penelitian ini tak seluruhnya benar untuk diimplementasikan kepada semua hal. Sebab ukuran sampel dalam penelitian ini yang kecil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement