Sabtu 02 Mar 2019 21:28 WIB

Midnight Sale Menambah Daya Tarik IBF 2019

Diskon sampai 70 persen, suasana belanja buku lebih nyaman.

Salah satu stan di Islamic Book Fair (IBF) 2019.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Salah satu stan di Islamic Book Fair (IBF) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada yang baru di Islamic Book Fair (IBF) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, 27 Februari sampai 3 Maret 2019. Hal  yang baru itu adalah midnight sale, yang diadakan pada Jumat dan Sabtu malam.

Pada acara midnight sale tersebut, IBF yang biasanya buka hanya sampai pukul 21.00, jam bukanya diperpanjang sampai pukul 23.00. “Midnight sale untuk menjawab aspirasi masyarakat yang minta agar jam buka IBF diperpanjang. Sehingga, masyarakat punya kesempatan lebih banyak dan lebih lama untuk membeli buku,” kata Wakil Ketua Panitia IBF 2019, Syahruddin El-Fikri dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/3).

Ternyata, Syahruddin menambahkan, midnight sale itu disambut baik oleh masyrakat. Terbukti, banyak pengunjung yang terus bertahan hingga jam buka pameran berakhir. “Bahkan, berdasarkan informasi yang kami dapat, banyak pengunjung yang sengaja datang setelah Maghrib. Sebab, mereka punya waktu cukup panjang untuk berbelanja buku dari ba’da Maghrib sampai pukul 23.00,” ujarnya.

Ia menyebutkan, midnight sale memang menarik. “Tidak hanya waktu buka pameran yang lebih panjang, tapi juga diskon yang menarik hingga 70 persen. Bahkan ada stan yang menawarkan promo, beli 1 gratis 1. Jadi beli 1 buku, dapat 2 buku,” tuturnya.

Selain itu, kata Syahruddin, berbelanja buku pada saat midnight sale lebih nyaman. “Pengunjung IBF selalu membludak. Apalagi pada hari Jumat, Sabtu dan Ahad. Sehingga, kalau kita berbelanja dari pagi sampai sekitar pukul 21.00, suasananya sangat padat. Bahkan, terkadang sampai susah bergerak. Namun, pada midnight sale, sebagian pengunjung sudah meninggalkan arena pameran. Dengan demikian, situasinya jadi lebih nyaman untuk memilih dan membeli buku di berbagai stan,” paparnya.

Syahruddin mengemukakan, yang juga menjadi daya tarik midnight sale adalah buku-buku yang dijual oleh para penerbit merupakan buku-buku baru. “Yang dijual oleh penerbit adalah buku-buku baru, bukan buku-buku lama yang sudah tidak laku. Buku-buku baru itu didiskon sampai 30-70 persen. Sehingga, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.Berbeda dengan pameran lain yang banyak menjual buku-buku lama, lalu diberi diskon besar,” ujar Syahruddin.

Hal senada diungkapkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit, Arys Hilman. “Yang dijual oleh para penerbit di Islamic Book Fair adalah buku-buku baru yang harganya didiskon cukup besar, bahkan sampai 70 persen. Karena itu, IBF merupakan momentum yang sangat baik bagi masyarakat untuk mendapatkan buku-buku yang mereka butuhkan dengan harga yang sangat menarik,” tutur Arys Hilman.

Islamic Book Fair (IBF) diadakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI, dan diklaim sebagai pameran buku Islam terbesar se-Asia Tenggara. IBF tahun 2019 merupakan IBF yang ke-18. IBF 2019 berlangsung sampai Ahad (3/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement