Rabu 27 Mar 2019 20:45 WIB

Koleksi Terbaru Bateeq Padukan Tiga Motif Batik Sekaligus

Bateeq mengkombinasikan tiga motif batik sekaligus dalam koleksi terbarunya, Arung.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Koleksi terbaru Bateeq bertema Arung dipamerkan dalam ajang Fashion Nation di Senayan City beberapa waktu lalu.
Foto: dok. Bateeq
Koleksi terbaru Bateeq bertema Arung dipamerkan dalam ajang Fashion Nation di Senayan City beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikut serta dalam Fashion Nation XIII di Senayan City, Jakarta Pusat, Bateeq menampilkan 20 koleksi terbarunya yang bertajuk "Arung". Seperti biasa, Bateeq berusaha mempertemukan motif-motif wastra tradisional khas Indonesia dengan sejarah dalam potongan-potongan outfit yang modern dan dinamis.

Michelle Tjokrosaputro selaku pemilik Bateeq menjelaskan, "Arung" bermakna "untuk menyeberang". Ia terinspirasi dari sejarah perdagangan komersial Indonesia yang pada akhirnya memberikan pengaruh pada jalur perdagangan di Asia Tenggara.

Michelle menggunakan motif Sindhu yang melambangkan lahir dari sungai dan motif Swarnadipha yang berarti pulau emas.

“Desain Sindhu terinspirasi dari batu-batuan dan pepohonan yang disusun secara abstrak, sedangkan motif Swarnadipha menggambarkan pencarian tentang sesuatu yang sangat berharga di sebuah tempat yang baru,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Dalam "Arung", Michelle mengaplikasikan tiga motif batik sekaligus, mulai dari kawung, parang, dan banji yang masing-masing memiliki pola desain tersendiri. Kawung dengan pola geometris, parang yang melambangkan kesinambungan, dan banji yang disebutkan sebagai lambang murah rezeki.

Sementara itu, untuk permainan palet warna, Michelle memilih warna-warna aman, mulai dari maritime blue, port royale maroon, forest night green, dan warna merah koral dengan sentuhan benang metalik emas untuk di atas bahan kain jacquard serta tenun lurik, bemberg, tencel, hingga tweed.

Sedangkan dari sisi styling, terlihat tampilan hasil padu-padan dari beberapa lapis kain sebagai representasi gendongan barang yang menjadi wadah barang dagangan era perdagangan komersial Indonesia tempo dulu. Setelannya dibuat simpel, midi dress, sleeveless top with outer, blazer, dress asimetris, hingga mix and match crop top dan rok selutut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement