REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Industri busana Muslim di Indonesia terus berkembang. Kini, beragam model busana tersedia untuk berbagai acara.
Chief Executive Officer Hijup Diajeng Lestari melihat, busana Muslim Indonesia banyak mendapat pengaruh dari tren negara-negara di dunia, seperti negara-negara di Eropa, negara Korea, maupun Amerika. Kini, tren busana Muslim di 2019 didominasi oleh model busana oversized atau berukuran besar.
“Semakin ke sini desainer Indonesia bisa meramu bagaimana yang pas buat segmen Indonesia. Tiap desainer pun menyesuaikan dengan karakternya,” kata Diajeng saat ditemui Republika.co.id usai pembukaan toko Hijup di Jalan Boulevard Selatan Ruko Emerald Commercial Blok UA-29, Summarecon Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/3).
Selanjutnya, untuk warna-warna baju, Diajeng melihat trennya mengarah pada warna-warna bumi (earth tone). Pun, ia mengungkapkan tren pattern atau bermotif akan muncul.
“Pattern-nya pun tiap desainer punya keunikan sendiri, punya target market-nya sendiri juga,” ujarnya.
Diajeng memberi contoh salah satu koleksi Nadjani yang ada di Hijup. Merek pakaian yang berbasis di Bandung itu memiliki warna yang lebih terang dan memiliki motif pola abstrak.
Diajeng mengungkapkan Hijup hadir sebagai solusi bagi Muslimah dalam memenuhi berbagai kebutuhan berbusana dengan berbagai pilihan. Ia yakin mengenakan pakaian yang terbaik bisa memberikan energi positif.
“Dengan hadirnya Hijup Store Bekasi ini, kami berharap dapat semakin dekat dengan pelanggan dan terus meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan para Muslimah,” kata ibu dari dua orang anak ini.