REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sampah plastik merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian lingkungan. Demi mendukung upaya pengurangan produksi sampah plastik, The Wujil Resort and Convention Ungaran, Kabupaten Semarang mengurangi penggunaan sedotan berbahan plastik.
Hotel dan resto di bawah Tauzia Management Indonesia ini telah meniadakan penggunaan sedotan plastik bagi pelanggannya. Peniadaan dilakukan di hotel maupun restoran secara bertahap.
"Sebagai penggantinya kami akan memanfaatkan sedotan berbahan kertas baik di restoran, kafe maupun lounge," kata Hotel Manager The Wujil Resort and Convention, Ahmad Solela, Ahad (27/4).
Bahkan, untuk pelayanan pesanan minuman tertentu juga disiapkan gelas kecil tambahan agar penggunaan sedotan plastik bisa terus tereduksi. Sebagai gantinya, disiapkan penggunaan piranti yang lebih ramah lingkungan. Hotel juga memberi edukasi secara langsung kepada konsumen mengenai perilaku yang lebih bersahabat bagi keberlangsungan lingkungan.
Hal ini menjadi program The Wujil yang berkomitmen mendukung langkah-langkah dalam mengurangi kerusakan lingkungan, khususnya terkait dengan produksi sampah plastik yang masih cukup besar di negeri ini.
"Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di muka bumi ini, maka kami mendukung upaya untuk menyelamatkan bumi ini," tegasnya. Melalui tagline Wujil Ecocare- we care about nature, manajemen ikut mengedukasi pelanggan untuk menghentikan penggunaan sedotan plastik.
Agar menjadi sebuah gerakan bersama, sosialisasi dan kampanye pengurangan sedotan plastik ini juga dilakukan melalui media sosial dengan tagar #ByeByePlasticStraws dan #TAUZIABetterEarth. "Melalui kiat ini, harapannya para manajemen maupun para pelanggan bisa berpartisipasi aktif untuk bersama- sama ikut mengurangi produksi sampah plastik," tandas Ahmad.