REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menyambut bulan suci Ramadhan tahun ini, Galeries Lafayette menggandeng desainer Biyan Wanaatmadja melalui studio Biyan 133. Studio 133 Biyan menghadirkan koleksi busana yang dikemas dalam trunk show Ramadan Soiree. Dia mengungkapkan banyak terinspirasi dari negara Uzbekistan baik secara motif, siluet, dan warnanya.

“(Detil yang dibawa) adalah ikat tapi kita buat lebih grafis lagi. Kita mencoba untuk menerapkan teknik patchwork dengan beberapa motif jadi satu,” ujar Biyan di Galeries Lafayette Pacific Place Jakarta, beberapa waktu lalu. Ada 27 item yang dihadirkan di antaranya dress, kaftan, long cape, kebaya panjang, blouse, celana sarung, dan djellaba.

Ide ini diambil karena Biyan ingin pecinta fesyen dapat memakai koleksinya di berbagai kesempatan meski di luar Ramadhan. “Mereka bisa memakai untuk kesempatan lebih resmi atau santai, dan bisa dipadupadan dengan apa yang mereka punya,” katanya.

Koleksi Ramadhan ini menggunakan material yang terkesan ringan dan flowy yakni silk satin, silk viscose, dan silk cotton karena Biyan ingin memberikan kenyamanan pada penggunanya. Model pakaiannya pun dibuat lebih loose atau berpotongan lebih longgar.

“Terus terang saya enggak suka kalau terlalu ketat. Saya pikir wanita Indonesia dalam menyambut Lebaran akan keliatan bersahaja tapi anggun. Itu keyword yang penting menurut saya,” ujar Biyan.

Marketing Direktur PT Panen Lestari Internusa, Arnolda Ratnawati Sidarta, mengungkapkan ini adalah keenam kalinya Studio 133 Biyan mengeluarkan koleksi Limited Edition. Koleksi Limited Edition secara eksklusif hanya terdapat di Galeries Lafayette.

“Ini juga merupakan bentuk apresiasi bagi para pelanggan setia dan pecinta mode Indonesia dengan cara menyediakan beragam koleksi busana dan fesyen yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga eksklusif,” kata Arnolda.

Ikuti Whatsapp Channel Republika