REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergelaran peragaan busana muslim Indonesia, Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia resmi dibuka pada Rabu (1/5) oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dalam pembukaan, Airlangga berharap industri fesyen muslim bisa tumbuh secara signifikan di Indonesia.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini industri fesyen Muslim tumbuh signifikan dan Indonesia semakin siap menjadi salah satu pusat fesyen Muslim dunia,” kata Airlangga dalam sambutannya pada acara pembukaan Muffest, di Jakarta Convention Center, Rabu (2/5).
Airlangga juga menyampaikan Indoensia memiliki peluang untuk unjuk gigi di industri fashion global. Terlebih, Indonesia merupakan runner-up negara yang mengembangkan fashion Muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab.
Acara pembukaan Muffest 2019 ini juga menghadirkan peragaan rancangan para desainer fesyen Muslim Tanah Air. Di antaranya adalah SMK NU Banat Kudus, Noore Muslim Sportwear, koleksi miliki Lania Rahmawati, koleksi milik Lania Rakhmawati, koleksi mlik Irma Intan, dan koleksi milik Lisa Fitria.
Muffest 2019 menghadirkan parade rancangan desainer Wignyo yang didukung oleh Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe. Parade busana itu dipersembahkan oleh BBPLK Semarang dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Selain itu, Indonesian Fashion Chamber (IFC) selaku penyelenggara sendiri juga menampilkan parade karya sejumlah desainer. Di antaranya adalah Inali.co oleh Lisa Fitria dan Ina Priyono, Anggia Handmade, Iffah M Dewi X Kaji Habe, putri Rizkia, Amres Art, Lanny Amborowati, Anggie Rachmat, La Rose Syar’i oleh Najua Yanti, Chaera Lee dan Nia The Novijanto, Elva Fauqo, Neera Alatas, dan Imaintan.
Pergelaran hari pertama ini ditutup dengan pagelaran dari Asia Pacific Rayon yang mempersembahkan karya-karya dari sederet desainer. Mereka adalah Ali Charisma, Hannie Hananto, Weda Githa Sofie Raegitazoro, Novita Yunus, Dibya Hody, dan Aldre.