Jumat 17 May 2019 16:26 WIB

Ini Kata Instagram Indonesia Soal Hilangkan Jumlah Like

Instagram tegaskan fitur Like tetap ada namun tak akan tampilkan jumlah Like

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Instagram
Foto: EPA
Instagram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi berbagi foto dan video Instagram berencana menghilangkan tampilan jumlah Like atau Suka dalam unggahan pengguna. Setiap foto atau video yang diunggah tetap bisa disukai pengguna lain, tetapi jumlah Like tidak akan terpampang.

"Saat ini uji coba di Kanada sedang berjalan melibatkan 25 juta pengguna Instagram. Kami akan menunggu perkembangan untuk mengujinya di pasar lain," kata Client Partner Facebook & Instagram Indonesia Aldo Rambie.

Baca Juga

Aldo menekankan pihaknya tidak akan menghapus tombol Like. Instagram hanya meniadakan jumlah Like pada tiap unggahan. Pemilik akun pun masih tetap bisa melihat siapa saja pengguna lain yang memberikan Like.

Jika pemilik akun ingin menghitung Like, nantinya penghitungan dilakukan secara manual. Aldo mengatakan alasan dari kebijakan itu adalah karena Instagram ingin mendorong hadirnya lebih banyak konten yang kreatif dan bermakna.

Dengan kata lain, aspek kreatif serta kebermaknaan unggahan tidak perlu terpaku pada angka Like. Namun, Aldo tidak memberikan keterangan lebih lanjut apakah hal itu berkaitan dengan berbagai riset kesehatan mental pengguna media sosial.

Selama ini, pakar di sejumlah negara menyebutkan pengguna media sosial bisa saja kecanduan mendapatkan Like. Bahkan, keinginan mendapat Like bisa menjadi kebutuhan kompulsif serta memicu rasa cemas, mudah tersinggung, dan tidak bahagia.

Tidak sedikit remaja yang menggunakan media sosial berbagi foto demi mendapatkan semacam pengakuan. Menanggapi hal tersebut, Aldo menyatakan belum dapat membagikan keterangan representatif karena pengguna Instagram sangat beragam.

Dia pun belum bisa menginformasikan seperti apa komentar dan respons pengguna Instagram di Indonesia mengenai rencana pemberlakukan aturan baru itu. Sebab, belum ada uji coba di lokasi lain selain Kanada. "Ditunggu saja, kami selalu mencoba mempertimbangkan segala aspek seholistik mungkin dan mengetesnya sebelum diluncurkan," ujar Aldo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement