REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika mencari busana Lebaran, terkadang orang sering bingung mau membeli yang seperti apa. Menurut celebrity stylist, Bimo Permadi sebaiknya pilih busana yang sesuai dengan kepribadian masing-masing.
Bimo mengatakan, tren fashion 2019, baik itu spring-summer maupun fall-winter, nomor satu adalah busana yang sesuai kepribadian tiap orang. Tidak ada tren yang harus diikuti.
"Sebab, tren itu adalah bagaimana seseorang merasa spesial dengan gayanya masing-masing,” ujarnya di sela acara Noche Rays of Raya, di Jakarta, belum lama ini.
Tren busana Muslim, menurut Bimo, sama dengan tren busana pada umumnya. Setiap brand memiliki ciri khas masing-masing untuk mengakomodir gaya personal setiap orang.
Busana Lebaran koleksi Noche Rays of Raya
"Pengecualian ada di hijab syar'i yang memang tidak bisa menonjolkan apapun, permainannya bahan yang ringan dan menyerap keringat,” jelas Bimo.
Saat Lebaran, menurut Bimo, kesalahan pada umumnya saat berpakaian adalah tidak sesuai kepribadian. Mereka mengikuti baju yang sedang tren saat itu tanpa memikirkan kondisi masing-masing.
“Tahun ini, tahun di mana perempuan harus bersinar sebagai individual, dengan gaya padu padan sendiri maka kepribadian pemakainya akan terlihat," ujarnya.
Bimo mengatakan, secara umum, busana Lebaran masa kini semakin simpel. Potongannya tidak ribet, tak menghalangi pemakainya untuk bergerak lebih leluasa kala keliling untuk bersilaturahim di Hari Raya.
“Kalau misalnya banyak ke sana-sini, ingin nyaman, otomatis pilih busana yang
ringan, boleh berpayet tidak masalah, karena makin kesini baju yang
untuk hijab Lebaran makin lama makin simple,” ujarnya.