REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook berencana untuk membatasi jangkauan dari akun-akun penjual obat palsu dan penyebar informasi kesehatan yang tidak bertanggungjawab. Tindakan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran konten kesehatan yang tidak bertanggungjawab.
Facebook juga akan menindak postingan yang mencoba menjual produk atau layanan berdasarkan klaim kesehatan yang tidak benar. "Orang tidak suka postingan yang sensasional atau spam dan konten kesehatan yang menyesatkan sangat buruk bagi komunitas kami," demikian pernyataan Facebook dilansir Time, Kamis (4/7).
Nantinya, postingan dengan frasa tertentu yang umum digunakan oleh akun produk kesehatan abal-abal akan terlihat oleh sedikit orang. Strategi ini mirip dengan yang digunakan Facebook untuk membatasi postingan clickbait.
Ini bukan upaya pertama Facebook untuk meningkatkan kualitas informasi kesehatan di situsnya. Seiring dengan platform seperti Youtube dan Pinterest, Facebook telah menerapkan pembaruan yang dimaksudkan untuk membatasi penyebaran konten vaksin palsu, yang marak beredar secara daring.
Pembatasan dinilai baik karena konten tidak bertanggungjawab itu dapat menyumbang skeptisisme vaksin yang memungkinkan campak muncul kembali di AS pada bulan Maret. Akan tetapi pengumuman dari Facebook ini tidak secara khusus menyebutkan kelompok atau di negara mana informasi yang keliru terkait kesehatan sering menyebar.