Jumat 12 Jul 2019 11:39 WIB

Potong Gaji di Awal untuk Siapkan Dana Pendidikan Anak

Perlu ada perencanaan keuangan menyiapkan dana pendidikan dengan menabung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Biaya pendidikan yang terus meningkat membuat orang tua harus menyiapkan sejak anak sedini mungkin.
Foto: Yasin Habibi/Republika
Biaya pendidikan yang terus meningkat membuat orang tua harus menyiapkan sejak anak sedini mungkin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki tahun ajaran baru, banyak orang tua yang dipusingkan dengan tingginya dana pendidikan untuk anak saat ini. Mulai dari biaya sekolah, biaya perlengkapan sekolah, serta dana operasional penunjang pendidikan anak yang semakin mahal.

Persiapan dana pendidikan memang seharusnya dipersiapkan sejak dini. Namun masih banyak orang tua yang tampaknya belum melek perencanana keuangan terkait ini.

Baca Juga

Indah Hapsari Arifaty, Co-Founder dan Head of Adviser Jouska Indonesia, mengatakan pentingnya mengatur sistem keuangan keluarga, termasuk dana pendidikan. Beberapa poin yang perlu jadi pertimbangan, mulai dari sekolah, kurikulum pendidikan, pergaulan hingga social cost alias biaya sosial.

Jadi bagaimana sebaiknya mempersiapkan dana pendidikan ini. Langkah pertama, pastikan punya dana sisa dari penghasilan.

"Bagaimana memastikannya? Potong di depan, saya selalu bilang paksa, minimal paling bawah itu 10 persen nggak boleh kurang," ujar Indah dalam Talkshow “Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Secara Bijak” yang digelar Shopback di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Perlu ada perencanaan keuangan dalam mempersiapkan dana pendidikan dengan menabung. Tujuannya membentuk kebiasaan. Sering kali pembiasaan ini yang susah diterapkan banyak orang tua.

"Ada kan cerita yang bagus. Contohnya anak sekolah lancar, beli tas sekolah kalau sudah rusak saja misalnya. Tapi sudah gede nikah dibayari, dibelikan rumah, nah itu perjalanan. Jadi biasakan potong di depan, itu saja dulu. Tidak usah pusing-pusing," tambahnya.

Untuk membiasakan memotong dana di awal mendapat penghasilan alias gajian ini juga tidak perlu dipaksakan. Menabung bisa dilakukan secara pelan-pelan dan yang paling penting sesuai penghasilan dan biaya kebutuhan sehari-hari.

"Pelan-pelan deh tidak usah dipaksa langsung, misalnya per bulan 10 persen dulu. Ada yang ngoyo sekolahin anak tapi berutang, ingat utang dibawa mati dan diwariskan," tambahnya.

Indah juga menjelaskan tidak ada salahnya mengikuti semacam asuransi pendidikan. Namun terkait premi, prospek dan sebagainya, orang tua perlu cermat memilih dan memastikan kepada pihak asuransi. Jika dirasa akan bermanfaat boleh dilanjutkan, namun sebaliknya segera beralih apabila memang tidak sesuai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement