REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi mereka yang senang kegiatan luar ruang atau outdoor tentu tak asing lagi dengan tabir surya (sunscreen). Apalagi di Indonesia yang tergolong negara tropis, sinar matahari menyinari bumi sepanjang siang hari.

Di musim kemarau seperti saat ini, paparan sinar matahari sangat intensif. Karena itulah, bagi mereka yang lebih banyak beraktivitas di luar ruang, perlindungan terhadap teriknya sinar matahari sangat dibutuhkan.

Para pengguna tabir surya tentu tahu sekali karakter sunscreen yang sering digunakannya. Umumnya krim tabir surya berupa krim yang dipoleskan ke seluruh kulit yang terbuka Dan terpapar sinar matahari.

Sesaat setelah menggunakannya pada kulit, terasa lengket dan jika sudah terpapar sinar matahari, kulit tampak mengilat. Ada pula tabir surya yang justru membuat kulit licin.

Tabir surya juga kerap digunakan untuk kulit wajah. Namun, biasanya tabir surya khusus untuk kulit wajah dan dapat digunakan sehari-hari juga dampaknya sama, yaitu lengket, licin, mengilap, dan terasa tebal.

Sementara, sebagian perempuan memerlukan riasan lain untuk tampil sehari-hari. Mereka kerap menggunakan kosmetik lain, seperti bedak dasar, bedak tabir, perona pipi, perona mata, dan lain-lain. Karena itu, dibutuhkan terobosan baru untuk tabir surya yang ringan, tidak lengket atau licin, dan juga melengkapi kosmetik dasar dengan hasil polesan sempurna.

Salah satu terobosan ini dilakukan oleh PT Beiersdorf. "Kami melakukan inovasi untuk produk tabir Surya terbaru. Sama seperti sunblock lainnya, inovasi kami lebih ke arah pada formulanya. Tabir Surya umumnya creamy, kalau ini basicnya adalah air. Dan formula tabir surya yang lebih ringan, namun mampu melindungi kulit sama baiknya," kata Marketing Manager Nivea Skin Care saat penjelasan produk perlindungan kulit berupa serum tabir Surya, Nivea Sun Face Serum SPF 50 PA+++, di kantor PT Beiersdorf, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, inovasi Nivea kali ini khusus untuk penggunaan sehari-hari. Tentu saja inovasi ini, kata dia, menyesuaikan dengan jenis kulit orang Indonesia yang umumnya berminyak dan juga normal-kering. "Formulanya sesuai kebutuhan dan mudah diaplikasikan."

Penggunaan tabir surya ini, lanjut Diana, bukan hanya digunakan untuk di luar ruangan, tapi juga di dalam ruangan. "Karena, sinar di dalam ruangan juga dapat menimbulkan efek buruk bagi kulit."

Ikuti Whatsapp Channel Republika