REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merek busana Muslim, Suqma, ingin terus mengikuti tren yang berkembang di masyarakat. Misi tersebut tidak hanya berlaku pada produk saja, tren pemasaran pun mencoba ikut berkembang dengan memanfaatkan teknologi yang sudah mulai berkembang di Indonesia.
Direktur Kreatif Suqma, Jenahara Nasution, mengatakan, untuk langkah selanjutnya, Suqma ingin lebih mudah dijangkau pembeli. Setelah membuka beberapa toko di Jakarta dan Surabaya, kemudian merambah e-commerce, pemasarannya selanjutnya mencoba lebih dekat lagi.
"Kita maunyanya punya Vending Machine di stasiun-stasiun MRT gitu," ujar Jenahara saat melakukan sesi wawancara dengan media, Kamis (12/9).
Suqma nantinya bisa menjual beberapa produk seperti jilbab di mesin penjual otomatis itu. Hal ini akan lebih memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk, tanpa perlu mampir ke toko atau memesan melalui internet.
Jenahara menjelaskan, Suqma memang sudah merencanakan untuk melakukan perkembangan teknologi dalam bisnisnya. Mereka ingin menerapkan teknologi 4.0 dalam beberapa bagian, termasuk pemasaran dengan menaruh beberapa barang yang bisa dijual melalui Vending Machine.
Meski begitu, Jenahara belum bisa memastikan rencana tersebut akan berjalan mulai sejak pakan. Sebab, untuk merealisasikan proyek itu perlu kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk perusahaan teknologi yang menyediakan mesin penjual otomatis.
Selain dari segi pemasaran dengan memanfaatkan Vending Machine, Jenahara pun mengatakan, Suqma pun ingin mengembangkan produk yang dijual dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu yang memungkinkan dengan membuat bahan yang bisa menyesuaikan suhu.
"Bahan yang ada teknologinya, kaya kalau dipake pas panas ini jadi bisa lebih adem," ujar desainer ini.
Konsep-konsep tersebut, saat ini sedang berada dalam tahap perencanaan. Namun, Jenahara meyakinkan, Suqma akan ikut mengikuti tren yang berkembang untuk terus menjalankan bisnis selanjutnya.